Menaungi liontinmu dengan kelopak daif
Sintas dalam kehidupan yang tak lagi bersahabat
Siapakah dirimu?
Mengapa dengan hebatnya kau mendesak gerobak kolot itu?
Mengemban bocah mungil yang syarat akan haru biru
Mencari celah dalam hingar-bingar jalanan
Meringis getir bentuk protesmu terhadap sengangar matahari
Selayang pandang kau mampu mengetuk semua indra setiap insan
Kecuali bila kau menemukan orang dengan nasib yang sama
Satuan ukuran panjang perjalanan tidak mampu membuatmu gentar
Kau mendengus layaknya lembu
Berkata pada bocah kecil itu
“Nak, tetaplah bernyanyi menuju mimpimu.”
0 komentar