Akui aku seperti kau menyambut pagimu dengan mentariAkui aku layaknya kau bercengkerama dengan hijau daun
Akui aku sebagaimana kau menemui butir butir nasi disetiap santapmu
Akui aku bagaikan kau melelapkan matamu di ranjang yang nyaman
Kenali aku pada keyakinanmu terhadap Sang Semesta
Genggam aku selayaknya ruam ruam jarimu yang mencengkeram keraguan
Ajaklah aku menempuh jiwa jiwa yang suci
Hinakan aku dengan segala dogmatis nenek moyangku
Caci aku jika sepatutnya ku terlena
Murkai aku bila batinku bertempur dengan logika
Selama ini aku tiada
Setiap detik aku hanyalah bias bias debu
Setiap menitnya aku ialah kekosongan
Dan 24 jam, aku bagaikan kilauan mati yang tertutup sinar
Bogor, April 2018
Source image: pinterest.com
0 komentar