(unsplash.com/Dyu - Ha)
Entahlah, sepertinya ada sesuatu yang hilang. Mungkinkah itu kebahagiaan? Kurasa iya. Seperti manusia yang kehilangan arah. Penolakan dan pengabaian. Mungkinkah sebeku itu? Seperti bulan ini yang selalu dihiasi hujan lebat. Seperti virus ini yang semakin hari semakin menyebar.
Kupikir pilihanku sudah tepat. Nyatanya masih saja keliru. Menjadi baik saja kurasa tidak cukup. Terkadang aura itu menutupi siapa diriku sebenarnya. Siapa aku yang dulu pernah bahagia dan selalu ceria. Meski tidak dikelilingi banyak orang, setidaknya aku dikelilingi sedikit orang yang membuatku nyaman dan menerimaku apa adanya. Mungkinkah auraku telah berubah? Ataukah aku terlalu sibuk dengan segala karut-marut pikiran?
Iya, aku rasa... Aku pernah melakukan kesalahan besar yang mungkin menghantuiku hingga saat ini. Membuatku sedingin dan sebeku es. Ada masalah yang belum terselesaikan. Ada kesalahan yang belum termaafkan. Lalu sampai kapan ku harus menanggungnya?
Memang, aku tak bisa menjelaskan semua yang terjadi kepada semua orang. Jadi biarlah apa yang mereka dengar tentangku, mereka telan bulat-bulat.
Lelah menunggu ketidakpastian. Letih berada di posisi ini
0 komentar