Banyak hal yang berubah dalam beberapa dekade sejak pemerintahan Ratu Victoria, namun ada satu hal yang pasti tidak berubah, yaitu banyak orang yang masih sangat kacau, hanya saja dengan cara yang berbeda-beda.
Tentu, pada saat Victoria naik takhta, dunia merasa sudah melewati Abad Kegelapan dan Abad Pertengahan yang dianggap sebagai abad kebodohan. Era Victoria diyakini sebagai era yang beradab dan modern. Tapi pada kenyataannya, tdak semuanya benar, lho. Era Victoria itu sangat aneh dan rumit. Berikut adalah beberapa praktik aneh dari Era Victoria yang mungkin tidak kamu ketahui.
1. Fotografi kematian
Era Victoria dihinggapi hamparan penyakit seperti demam berdarah, difteri, rubela, tipus, dan kolera, yang dialami oleh anak-anak dan orang dewasa. Mereka yang kehilangan seorang yang disayanginya karena penyakit ini, biasanya akan menyimpan seikat rambut atau foto mereka yang sudah meninggal.
Teknologi foto masih sangat baru, dan mulai muncul pada pertengahan 1800-an, karena itu, biasanya hanya digunakan untuk mengabadikan sesuatu yang tragis, seperti mengabadikan orang yang mereka cintai yang sudah meninggal. Hingga munculnya tren fotografi kematian.
Mayat sering kali disimpan di rumah selama masa berkabung, dan orang yang telah meninggal itu akan dipotret bersama orang tua atau saudara kandung mereka, berpose seolah semuanya masih hidup. Anak-anak duduk dengan orang tua mereka yang sudah meninggal, atau sebaliknya.
2. Praktik emigrasi anak-anak
Salah satu masalah di zaman Victoria adalah banyaknya anak-anak tak terurus yang hidup di jalanan. Mereka merupakan anak-anak yatim-piatu, dan menurut penulis dan sejarawan Sarah Wise melalui Spitalfields Life, diperkiran ada sekitar 30.000 anak yang hidup di jalanan London pada tahun 1869.
Annie Macpherson mendirikan beberapa sekolah untuk mengajarkan keterampilan bagi anak-anak, tetapi disinilah timbulnya masalahnya. Dia melakukan praktik emigrasi kepada anak-anak. Anak-anak diambil dari jalanan dan dipekerjakan atau dikirim ke luar negeri ke koloni Inggris. Banyak yang akhirnya bekerja sebagai pembantu dalam bidang pertanian atau bekerja sebagai pembantu rumah tangga, dan pada tahun 1904, Macpherson sendiri sudah mengirim 12.000 anak ke Kanada.
Arsip & Perpustakaan Maritim Museum Nasional Liverpool mengatakan bahwa anak-anak juga dikirim ke Australia dan Selandia Baru, dan antara tahun 1870 sampai 1914, 80.000 anak-anak dikirim ke Kanada. Praktek ini sangat kontroversial bahkan pada saat itu, karena agensi jarang menindaklanjuti anak-anak yang ditempatkan di luar negeri.
3. Kesehatan mental yang parah
Menurut Rumah Sakit Bodmin Cornwall, rumah sakit jiwa di Inggris melejit hingga abad ke-19. Sebagian besar pasien dikelompokkan menjadi tiga kategori: maniak, melankolik, dan penderita demensia.
Catatan Trans-Allegheny Lunatic Asylum di Virginia Barat tentang penyebab umum penyakit mental pada pasien yang dirawat antara tahun 1864 sampai 1889, mengungkapkan banyaknya pelanggaran yang tidak bermoral. Dan ada beberapa penyebab penyakit mental seperti delusi dan histeria.
4. Perdagangan mayat
Historic UK mengatakan bahwa satu-satunya tubuh yang bisa di bedah dokter secara hukum adalah mereka yang telah dieksekusi karena kejahatan, dan pada tahun 1823, Inggris mengeluarkan undang-undang yang lebih sedikit hukuman matinya. Jadi, praktik kedokteran agak kesulitan mendapatkan tubuh orang yang telah meninggal.
The Diary of a Resurrectionist diitulis oleh James Blake Bailey dari Royal College of Surgeons of England, mengungkapkan tentang kehidupan seorang resurrectionist, yaitu mereka yang bekerja dengan menggali mayat dari kuburan. Semakin segar tubuh mayat itu, semakin banyak permintaan tersebut.
5. Cara mengejar kecantikan yang tidak masuk akal
Standar kecantikan mungkin berubah dari generasi ke generasi. Tapi standar kecantikan era Victoria itu sangat rumit. Harper's Bazaar memuat tulisan berjudul The Ugly Girl Papers: Or, Hints for the Toilet. Dalam tulisan itu diungkapkan bahwa kulit putih adalah hal yang paling disukai, dan para wanita mewujudkannya dengan mencuci wajah mereka dengan amonia, lalu menutupinya dengan cat berbasis timah. Dalam buku itu juga dituliskan untuk menggosok kulit dengan opium sebelum tidur.
Sears & Roebuck menjual produk bernama Dr. Campbell's Safe Arsenic Complexion Wafers. Ya, itu arsenik, dan para perempuan akan memakannya untuk kecantikan. Para wanita juga menggunakan jus lemon, parfum, atau belladonna sebagai obat tetes mata. Akibatnya, banyak orang yang justru menderita karena kecantikan selama berabad-abad lamanya.
6. Tidak adanya perceraian, membuat para suami menjual istrinya
Perceraian tidak diizinkan di Inggris sampai ada,undang-undang Matrimonial Causes Act pada 1857. Banyak pasangan yang menderita setelah menikah. Akibatnya, penjualan istri menjadi cara yang sah agar terlepas dari status pernikahan, dan itu berlanjut hingga abad ke-19, khususnya di pedesaan Inggris.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lauren Padgett dari Leeds Trinity University, penjualan istri dapat terjadi di depan umum atau secara pribadi. Sang suami biasanya memasang semacam tali pada istrinya, membawanya ke lapangan umum, dan meminta penawaran kepada siapa saja.
Catatan menunjukkan bahwa sang istri memiliki hak veto atas penjualan, dan kadang-kadang uang tunai. Harga bervariasi: satu istri dijual di Selby pada tahun 1862 dengan harga 1 liter bir, ada juga yang membayarnya dengan sejumlah uang tunai.
Dan menurut ekonom Peter Leeson, melalui Motherboard, praktik itu bukan merupakan transaksi yang buruk bagi para istri. Itu satu-satunya cara untuk keluar dari situasi yang buruk, sang istri juga mendapatkan haknya berupa uang atau calon suami pengganti yang mungkin jauh lebih kaya.
7. Pengobatan dengan tubuh mayat
"Corpse medicine" ("Obat mayat") dipercaya selama ratusan tahun sebagai obat ajaib. Ya, seperti namanya, obat ini terbuat dari bagian-bagian mayat. Obat populer yang diresepkan biasanya tengkorak manusia, yang dicampur dengan cokelat - itu diyakini untuk mengobati pitam.
Obat-obatan mayat cukup populer pada abad ke-16 sampai abad ke-17, tetapi Majalah Smithsonian mengatakan bahwa obat ini bertahan hingga zaman Victoria. Teks medis menentukan bagian mana yang baik untuk penyakit apa, dan ada buku resep yang menjelaskan cara menyiapkan potongannya juga.
Para algojo sering dikaitkan dengan obat-obatan mayat, dan mereka melakukan tugas ganda sebagai tabib, menjual segelas darah hangat dari mayat yang masih baru.
8. Mumi-mumi dimanfaatkan pada era Victoria
Abad ke-19 sering dikaitkan dengan obsesi Inggris terhadap hal-hal tentang Mesir, salah satunya Mesir-o-mania yang tercermin dalam arsitektur era Victoria. Menurut The Journal of Art in Society, pembuat cat menggunakan mumi sebagai salah satu bahan dalam cat berwarna cokelat yang diberi nama Mummy Brown. Praktik itu sangat populer sepanjang era Victoria.
Pada 2007, seorang ilmuwan forensik menguji isi toples yang ditemukan pada 1867 di apotek Paris zaman Victoria, seperti yang dilansir laman BBC. Identifikasi yang ditemukan mengungkapkan bahwa itu sisa-sisa dari Joan of Arc, dan hasil tes menemukan bahwa itu terbuat dari mumi antara abad ketiga dan ketujuh SM.
Mumi juga digunakan sebagai pengundian iklan. Pada tahun 1886, mumi yang dianggap sebagai putri Firaun yang menyelamatkan nyawa bayi Musa dipajang di sebuah toko permen di Chicago.
9. Pembuatan makanan dengan bahan berbahaya
Royal Society of Chemistry mengatakan bahwa protokol makanan dan regulasi industri dimulai di era Victoria, karena kecenderungan menggunakan zat tambahan yang berpotensi mematikan. Kapur dan tawas biasanya ditambahkan ke adonan untuk membuat roti lebih putih. Pembuat bir terkadang menambahkan strychnine ke dalam bir yang mereka buat.
Profesor Anthony S. Wohl dari Vassar College mengatakan, timbal merah digunakan untuk mewarnai keju Gloucester, dan timbal juga ditambahkan ke dalam sari, mustard, anggur, gula, dan permen. Tembaga sulfat digunakan dalam mengawetkan buah, selai, dan anggur. Merkuri digunakan dalam pembuatan permen. Menurut profesor Universitas Tasmania Dr. Bruce Rosen, praktik ini sangat populer pada tahun 1880-an.
10. Histerektomi sebagai pengobatan gangguan mental
Apa praktik gila di era Victoria? Menurut Dr. R. Maurice Bucke, seorang wanita yang dianggap tidak waras akan diambil organ reproduksinya. Bucke adalah pengawas di London Asylum for the Insane dari tahun 1877 hingga 1902, dan dia melakukan lebih dari 200 operasi pada wanita dengan harapan menghilangkan ketidakwarasan mereka.
Operasi itu termasuk 16 histerektomi dan 22 operasi yang dilakukan untuk memindahkan rahim kembali ke posisi yang seharusnya. Pada tahun 1898, ia berpidato di American Medico-Psychological Association, merinci beberapa kasusnya, seperti seorang wanita yang diidentifikasi sebagai LM. Dia memiliki kecenderungan kejang- kejang, didiagnosis dengan "iritasi hebat pada kedua indung telur" dan setelah diangkat, dia cukup sehat. Banyak dokter yang skeptis tentang ide itu, tetapi itu tidak menghentikan Bucke untuk terus mempraktikannya.
11. Atlet menggunakan zat-zat berbahaya untuk meningkatkan staminanya
Menurut The Guardian, masalah olahraga dimulai pada tahun 1876, ketika pesaing Amerika Edward Weston mencoba menempuh jarak 115 mil dalam sehari. (Dia selesai kurang dari 6 mil.) Untuk tetap terjaga, Weston mengunyah daun koka selama "perlombaan". Banyak yang memprotes aksinya, namun bukan karena dia menggunakan koka, tapi karena dia juga seorang peserta dalam uji coba fisiologis. Mengunyah koka merupakan salah satu cara atlet Victoria melawan rasa kelelahan dan nyeri otot. Mereka juga menggunakan "tonik," alkohol hingga strychnine.
Ya, strychnine merupakan racun tikus, dan dalam dosis yang cukup tinggi bisa melumpuhkan otot-otot wajah dan mematikan sistem pernapasan, meskipun orang itu masih sadar. Menurut io9, atlet akan menyuntikkan strychnine untuk menimbulkan efek agar tetap terjaga.
12. Teater yang kebakaran dan tragedi yang melibatkan anak-anak
Pada tahun 1876, Teater Brooklyn terbakar, menewaskan 278 orang karena sebuah lentera jatuh di atas panggung. Tidak ada yang salah dengan bangunan itu, karena telah memenuhi standar, tetapi ketika kebakaran terjadi, kepanikan pecah, banyak orang yang berusaha melarikan diri terperangkap dalam tangga. Menurut Atlas Obscura, 103 orang tidak pernah diidentifikasi. Tragedi ini diperingati dengan sebuah monumen yang didirikan di atas kuburan massal.
Yang terburuk adalah Bencana Victoria Hall tahun 1883. Sekitar 2.000 anak-anak — paling banyak berusia 7 hingga 11 tahun — berkerumun di Victoria Hall untuk melihat beberapa penghibur keliling. Kelompok penghibur itu memberikan nomor-nomor tertentu di tiket mereka untuk diberikan hadiah, namun anak-anak saling menyerbu dan berebut untuk mendapatkan hadiah, akibatnya anak-anak terjebak di tangga. Butuh setengah jam untuk mengatasi kerumunan, dan 183 anak-anak meninggal.
13. Lampu gas yang berbahaya
Era Victoria memiliki kemajuan besar dengan cahaya. Dimana cahaya lilin diganti menjadi lampu dalam ruangan, dengan menggunakan bahan bakar gas yang mengubah cara manusia menikmati cahaya di malam hari. Menurut Country Life, pengembangan pertama kali dilakukan pada skala komersial.
Saat lampu-lampu ini mulai bermunculan di rumah-rumah, timbullah persaingan ketat, mengakibatkan sabotase serius terhadap saluran gas. Sabotase itu menyebabkan kebakaran, ledakan, dan kebocoran gas batubara, yang merupakan bahan metana, hidrogen, sulfur, dan karbon monoksida.
Lampu gas dan asap beracun juga dikaitkan dengan obsesi Victoria terhadap hantu dan ilmu gaib. Halusinasi yang disebabkan oleh asap gas adalah salah satu hal yang menyebabkan munculnya cerita hantu dan spiritualisme.
Dari 13 praktik di Era Victoria, kira-kira mana nih yang membuatmu bergidik dan berharap gak ada lagi hal-hal semacam itu? Ungkapkan di kolom komentar, ya!
Sumber:
http://www.bbc.com/news/uk-england-36389581
http://www.tate.org.uk/art/art-terms/m/memento-mori
http://spitalfieldslife.com/2015/11/25/annie-macpherson-the-gutter-children/
https://www.liverpoolmuseums.org.uk/maritime/archive/sheet/10
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC539549/
https://www.snopes.com/fact-check/reasons-admission-insane-asylum-1800s/
http://www.gutenberg.org/files/32614/32614-h/32614-h.htm
http://www.atlasobscura.com/articles/the-poisonous-beauty-advice-columns-of-victorian-england
https://motherboard.vice.com/en_us/article/qkvbn5/when-wife-selling-counted-as-empowerment
https://www.historyanswers.co.uk/people-politics/victorian-egyptomania-how-a-19th-century-fetish-for-pharaohs-turned-seriously-spooky/
http://www.artinsociety.com/the-life-and-death-of-mummy-brown.html
http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/6527105.stm
https://www.ajaonline.org/book-review/1184
https://www.bclm.co.uk/about/victorian-bakers/741.htm
https://eic.rsc.org/feature/the-fight-against-food-adulteration/2020253.article
http://www.victorianweb.org/science/health/health1.html
http://vichist.blogspot.ie/2007/12/adulteration-of-food-and-drink-in.html
https://www.lib.uwo.ca/archives/virtualexhibits/londonasylum/hysteria.html
https://www.lib.uwo.ca/archives/virtualexhibits/londonasylum/buckeintro.html
https://www.lib.uwo.ca/archives/virtualexhibits/londonasylum/femsurgery.html
https://www.lib.uwo.ca/archives/virtualexhibits/londonasylum/docs/surgeryamonginsane.pdf
https://www.theguardian.com/science/blog/2012/jun/19/sports-doping-victorian-style
http://io9.gizmodo.com/why-strychnine-was-an-early-performance-enhancing-drug-512532345
http://www.atlasobscura.com/places/green-wood-cemeterys-brooklyn-theatre-fire-memorial
https://web.archive.org/web/20160304044759/http://www.sunderland.gov.uk/CHttpHandler.ashx?id=6964&p=0
http://www.smithsonianmag.com/smart-news/183-children-died-in-a-stampede-for-toys-in-1883-173637/
http://www.countrylife.co.uk/property/guides-advice/gas-lighting-in-victorian-times-16562
https://www.theguardian.com/books/2013/dec/23/ghost-stories-victorians-spookily-good
0 komentar