Tahukah kamu bahwa ada gereja yang diisi 40.000 mayat? Dilansir dari BBC, gereja itu bernama Ossuary Sedlec. Terletak kira-kira 50 mil (80 kilometer) timur Praha di Republik Ceko. Gereja itu dihiasi piala, hiasan dinding, dan lampu gantung yang semuanya terbuat dari tulang dan kerangka manusia sebanyak 40.000 lebih.
Sekitar 30.000 dari kerangka-kerangka itu merupakan milik orang-orang yang tewas karena Black Death selama abad ke-14. Namun, tempat itu hanya menyumbang sebagian kecil dari total kematian pada wabah Black Death. Lalu bagaimana cara wabah ini usai?
1. Seberapa banyak jumlah korban tewas selama Black Death?
BBC mengatakan bahwa ada sekitar 25 juta orang, lebih dari sepertiga populasi Eropa, meninggal karena wabah itu. Sejarawan Ole Jørgen Benedictow memberikan perkiraan yang bahkan lebih tinggi, ia menulis bahwa "kemungkinan besar sekitar 60 persen" dari penduduknya musnah - dan itu merupakan tragedi yang mengerikan.
Penderita mengalami kelenjar getah bening yang meradang, dan juga mengalami muntah atau batuk yang berlebihan. Kematian biasanya terjadi dalam dua hari. Benedictow menulis bahwa wabah itu luar biasa dahsyat, ia berpendapat bahwa orang-orang Eropa kontemporer menjuluki wabah itu sebagai "kematian mengerikan," bukan Black Death (Kematian Hitam), yang diambil dari deskripsi Latin tentang wabah, yakni atra mors, jika diterjemahkan merupakan "hitam" dan "mengerikan."
2. Kapan Black Death berakhir?
Banyak teori yang diungkapkan, tetapi sumber-sumber resmi tidak sepenuhnya mengetahui kapan Black Death berakhir. The Science Museum of London, misalnya, mengatakan bahwa wabah itu berlangsung dari 1347 hingga 1351. Sumber-sumber lain, seperti sejarawan Ole Jørgen Benedictow, mengklaim bahwa itu terjadi antara rentang tahun 1346 hingga 1353.
Pada kenyataannya, wabah itu berlangsung selama berabad-abad, menghancurkan Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia dalam gelombang yang tidak merata.
3. Cara untuk membendung penyebaran wabah
Wabah pes besar terakhir, terjadi di London antara tahun 1665 dan 1666. Live Science menulis bahwa beberapa sejarawan memuji kemajuan dalam bidang kedokteran karena mampu membendung penyebaran wabah. Khususnya, selama gelombang pertama Kematian Hitam, pemerintah mulai menerapkan langkah-langkah seperti mengkarantina pasien dan mengisolasi banyak orang. Ahli lain melihat masalah ini melalui kacamata evolusi, mengklaim bahwa perubahan genetik pada bakteri wabah atau pembawanyalah yang memutus siklus wabah.
4. Terciptanya karantina
Menurut jurnal Emerging Infectious Diseases, periode Black Death menandai munculnya karantina. Saat itu, kata "karantina," yang berasal dari istilah Italia untuk "40" (quaranta), merujuk pada tindakan pencegahan yang diberlakukan oleh kota-kota di pelabuhan Eropa. Kapal yang masuk harus ditahan selama 40 hari sebelum mendarat. Ini berbeda dari praktik isolasi, yang mengharuskan memisahkan orang sakit dari yang sehat. Dengan karantina, orang yang tampaknya sehat harus tetap diasingkan untuk berjaga-jaga.
5. Perkembangan sistem karantina
Seperti yang dicatat oleh jurnal Clinical Infectious Diseases, pada tahun 1377, Dewan Ragusa (sekarang Dubrovnik, Kroasia) mengharuskan siapa pun yang datang dari wilayah yang dilanda wabah untuk masuk karantina selama 30 hingga 40 hari. Selain itu, dokter Tegusa, Jacob of Padua, mendirikan fasilitas perawatan yang terletak di luar kota untuk penduduk yang sakit dan orang luar. Melalui Science Museum of London, rumah sakit yang didirikan untuk memerangi wabah tetap beroperasi sampai tahun 1900-an.
6. Bakteri yang menyebabkan wabah
Live Science menjelaskan bahwa wabah ini berevolusi dari spesies bakteri yang kurang ganas, Yersinia pseudotuberculosis, yang sering menyebabkan "infeksi perut ringan." Namun, strain bakteri yang membawa Eropa ke ambang kehancuran terjadi akibat dua mutasi. Perubahan pertama melanda dunia dengan bakteri Yersinia pestis, yang menyebabkan wabah pneumonia, infeksi paru-paru yang menyebar melalui bersin atau batuk. Perubahan kedua melahirkan wabah pes yang meradang kelenjar getah bening.
7. Jadi, bagaimana Black Death usai?
Sebuah analisis DNA 2011 dari 109 warga London yang meninggal selama Black Death menunjukkan bahwa strain bakteri yang bertanggung jawab atas pandemi abad pertengahan punah. Apa yang mengubahnya? Evolusi manusia mungkin ada hubungannya dengan itu.
Science Mag mengutip sebuah studi tahun 2014 oleh Radboud University Nijmegen Medical Center di Belanda, para peneliti menyimpulkan bahwa Black Death memaksa populasi yang terkena dampak untuk mengembangkan kekebalan tubuh. Jadi, kelompok-kelompok seperti Roma dan Eropa harus mengadaptasi DNA mereka, di India - yang tidak terkena gelombang wabah sampai abad ke-19 - banyak orang yang tidak memiliki pertahanan genetik tersebut. Menariknya,l, beberapa ilmuwan percaya bahwa resistensi genetik terhadap wabah juga meningkatkan kekebalan terhadap HIV.
Nah, dari tujuh penjelasan di atas, sekarang kamu sudah tahu kan bagaimana wabah Black Death berakhir? Semoga pandemik yang menimpa dunia saat ini juga cepat berakhir, ya.
Sumber:
http://www.bbc.com/travel/story/20151027-the-church-of-40000-corpses
https://www.bbc.com/news/science-environment-42690577
https://books.google.com/books?id=KjLHAOE7irsC&newbks=1&newbks_redir=0&lpg=PP1&pg=PA300#v=onepage&q&f=false
https://books.google.com/books?id=KjLHAOE7irsC&newbks=1&newbks_redir=0&lpg=PP1&pg=PA238#v=onepage&q&f=false
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/plague/symptoms-causes/syc-20351291
https://books.google.com/books?id=KjLHAOE7irsC&newbks=1&newbks_redir=0&lpg=PP1&pg=PA3#v=onepage&q&f=false
https://www.sciencemuseum.org.uk/objects-and-stories/medicine/bubonic-plague-first-pandemic
https://books.google.com/books?id=KjLHAOE7irsC&newbks=1&newbks_redir=0&lpg=PP1&pg=PA3#v=onepage&q&f=false
https://www.livescience.com/what-was-the-black-death.html
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3559069/
https://academic.oup.com/cid/article/35/9/1071/330421
https://www.sciencemuseum.org.uk/objects-and-stories/medicine/bubonic-plague-first-pandemic
https://www.livescience.com/51394-plague-evolution.html
https://www.livescience.com/15826-black-death-bacteria-extinct.html
https://www.sciencemag.org/news/2014/02/black-death-left-mark-human-genome
https://www.nature.com/articles/news050307-15
0 komentar