12 Fakta Tragis Pasukan USS Indianapolis

Tragedi terburuk dalam sejarah Angkatan Laut Amerika Serikat

12 Fakta Kematian Tragis Pasukan USS Indianapolis  thefrontlines.com

Verified Writer
Verified Writer

Film klasik Stephen Spielberg yang berjudul Jaws, diisi oleh salah satu karakter Quint yang dibintangi Robert Shaw, ia memukau penonton dengan monolog gelapnya tentang lautan yang dipenuhi hiu setelah tenggelamnya USS Indianapolis pada 1945. Quint menggambarkan bagaimana temannya digigit oleh hiu. 

Faktanya, USS Indianapolis memang memiliki kisah tragis dan menjadi bencana paling mengerikan dalam sejarah angkatan laut Amerika. Pasalnya, 879 pasukan Amerika tewas, yang menjadi korban jiwa terbesar di kapal Angkatan Laut Amerika Serikat. Yang membuat bencana itu semakin menyedihkan adalah cara kematian mereka dan tragedi yang menimpa Znakhoda kapal, Charles B. McVay III. Penasaran? Baca terus, ya! 

1. Misi rahasia USS Indianapolis 


USS Indianapolis adalah kapal yang pernah bertempur di garis depan Pasifik pada Perang Dunia II. Disebut Indy, kapal penjelajah berat itu pernah ditugaskan dari New Guinea (Papua Nugini) hingga Kepulauan Aleut. Ia juga memimpin serangan dalam mengambil Kepulauan Gilbert dan Marshalls. Aksi terakhir kapal tersebut adalah membombardir Okinawa pada Maret 1945. Sayangnya, kapal ini mengalami kerusakan dan mundur ke Naval Yard di Pulau Mare dekat San Francisco.

Di sanalah Kapten Charles B. McVay III, menerima perintah rahasia untuk membawa muatan ke pulau Tinian. Indy pun melakukan penyeberangan sejauh 5.000 mil laut ke Tinian dalam waktu sepuluh hari, dan tiba pada 26 Juli 1945. McVay dan awak kapalnya baru tahu bahwa mereka sebenarnya mengirimkan komponen bom atom pertama yang disebut "Little Boy", yang pada akhirnya meratakan Hiroshima, dan "Fat Man," yang menghancurkan Nagasaki.

Setelah itu, Indy menuju Leyte vis-à-vis Guam. Saat berada di tengah perjalanan, kapal selam Jepang, I-58, yang dikomandani oleh Mochitsura Hashimoto, melihat USS Indianapolis. Saat itu waktu sudah lewat tengah malam pada 30 Juli 1945, dua torpedo pun ditembakan Jepang dan meluncur melintasi Laut Filipina menuju USS Indianapolis.

2. 900 orang selamat, tapi untuk sementara


Torpedo itu menghantam haluan dan tengah kapal USS Indianapolis. Hanya butuh 12 menit untuk kapal tersebut tenggelam, yang menurut National Geographic, berada sekitar 18.044 kaki di bawah laut. Sekitar 300 dari 1.195 awak kapal tewas seketika. Mereka yang selamat, segera memakai rompi pelampung dan memotong sebanyak mungkin sekoci di kapal. Mereka yang tidak mendapatkan sekoci, terpaksa bergegas menuruni sisi kapal, atau melompat ke laut yang dipenuhi dengan bahan bakar minyak yang tebal. Mereka membentangkan tali di atas lautan terbuka sejauh satu mil. 

3. USS Indianapolis tidak terekspos dengan baik

USS Indianapolis tidak mendaptakan bantuan ketika tragedi itu terjadi. Menurut akun resmi Angkatan Laut AS, pesan marabahaya sempat dikirimkan oleh anak buah Kapten Charles B. McVay, tetapi tidak diterima. Faktanya, pada 31 Juli 1945, staf angkatan laut di Leyte menarik papan kedatangan USS Indianapolis karena keterlambatannya. Hal ini adalah praktik standar selama Perang Dunia II. Akan tetapi, perwira angkatan laut yang mengetahui keterlambatan kapal itu tidak menyelidiki penyebabnya. 

Hal ini juga disebabkan oleh intelijen angkatan laut, mereka sebenarnya menerima informasi bahwa Jepang telah menenggelamkan kapal di wilayah yang dilewati Indianapolis. Tetapi, intelijen angkatan laut tampak ragu-ragu untuk menyelidikinya, karena selama perang, ada banyak informasi palsu yang diumumkan oleh pasukan Jepang. 

4. Cara kematian yang mengenaskan bagi para pasukan USS Indianapolis 

Tragisnya, 900 orang masih berharap bahwa penyelamatan akan segera datang, meskipun faktanya, markas besar angkatan laut tidak menyadari hilangnya mereka. Akibatnya, mereka terluntang-lantung di lautan. Awalnya, bahan bakar minyak dari bangkai kapal melindungi tubuh mereka dari sengatan matahari. Namun, mereka hanyut ke perairan jernih yang membuat kulit mereka terbakar pada siang hari. Dan meskipun air di daerah tropis cenderung hangat, mereka masih merasa kedinginan, khususnya pada malam hari karenanmereka terserang hipotermia. Hipotermia sangat berisiko bagi mereka yang mengalami cedera.

Mereka yang terombang-ambing di lautan sangat kehausan, beberapa dari mereka bahkan tergoda untuk meminum air laut hingga akhirnya keracunan garam. Yang membuat mereka terserang diare, diikuti dehidrasi yang lebih parah, lalu berhalusinasi melihat kapal di bawah mereka yang penuh dengan makanan dan air. Mereka pun meronta-ronta dengan putus asa dan justru minum lebih banyak air laut, karena mengira bahwa air laut itu akan menyembuhkan rasa haus mereka. 

5. Serangan hiu

Dilansir Majalah Smithsonian, diperkirakan hingga 150 pasukan kapal USS Indianapolis tewas akibat serangan hiu. Pada awalnya, sebagian besar hiu hanya menyerang mereka yang telah tewas. Namun, pada hari kedua, mereka yang hidup juga menjadi sasaran. Untuk menangkal hiu, mereka yang selamat berkumpul karena hiu lebih mudah menyerang orang yang sendirian. Ketika seekor hiu mendekat, mereka memukulinya. 

6. Hiu koboi yang ganas


Jadi, spesies hiu apa yang menyerang awak kapal USS Indianapolis? Itu adalah hiu koboi dengan panjang mencapai 3,9 meter. Hiu tersebut dinamai demikian karena bintik-bintik putih yang menonjol pada siripnya. Hiu ini tersebar di laut terbuka yang jauh dari manusia, tetapi mereka dianggap berbahaya bagi manusia. Namun, hiu koboi biasanya memakan ikan seperti marlin dan tuna, tetapi setelah diamati, mereka juga memakan penyu laut, cumi-cumi, burung laut, dan sampah. 

Hiu ini adalah spesies yang agresif. Keberadaannya yang melimpah di seluruh samudra di dunia, membuat hiu koboi diburu nelayan karena meningkatnya permintaan akan sirip hiu. Diperkirakan oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), spesies tersebut telah menurun antara 80 persen sampai 95 persen di Pasifik sejak 1990-an. Pada 2018, NOAA memasukan spesies tersebut dalam daftar Undang-Undang Spesies Terancam Punah. 

7. Hilang akal dan upaya bunuh diri

Pada malam kedua, awak kapal USS Indianapolis mengalami dehidrasi yang parah dan kelaparan. Mereka pun menyaksikan kematian rekan-rekan sekapal mereka yang terus-menerus di teror hiu. Doug Stanton, dalam bukunya, In Harm's Way: The Sinking of the U.S.S. Indianapolis and the Extraordinary Story of Its Survivors, menceritakan bagaimana mereka ingin bunuh diri.

Beberapa ada yang melepas rompi pelampung, membenamkan diri ke dalam air, dan tidak muncul lagi ke permukaan. Ada juga yang keluar dari kelompok dan membiarkan dirinya dimangsa hiu, berharap penyiksaan mereka segera berakhir. Bunuh diri, tenggelam, hipotermia, paparan sinar matahari, keracunan air laut, dan serangan hiu berlanjut selama dua malam tanpa akhir. 

8. Penyelamatan USS Indianapolis 

Pada pagi hari tanggal 3 Agustus 1945, ada lebih dari 300 awak USS Indianapolis yang tersisa. Tapi segalanya berubah ketika sebuah PV-1 Ventura Angkatan Laut yang dikemudikan oleh Wilbur "Chuck" Gwinn terbang di atas area tersebut untuk melakukan patroli rutin. Dia terbang pada ketinggian 3.000 kaki dan melihat ada tumpahan minyak di Pasifik sepanjang 20 mil.

Ketika ia menurunkan pesawatnya lebih rendah, dia melihat sekumpulan manusia yang melambai dan menampar-nampar air untuk meminta pertolongan. Namun, baru pada malam harinya, kapal penyelamat tiba dan mengevakuasi para korban. Operasi pencarian berlanjut hingga 8 Agustus 1945. 

9. Kapten yang disalahkan karena tragedi ini


Dari 1.194 orang, hanya 316 yang selamat. Segera setelahnya, Kapten Charles B. McVay III diminta untuk diadili di pengadilan militer. Laksamana Chester Nimitz tidak setuju dan hanya mengeluarkan surat teguran kepada McVay. Namun, menurut Kapten William J. Toti dari Institut Angkatan Laut AS, kepala operasi angkatan laut, Laksamana Ernest J. King, menegaskan untuk menyeretnya ke pengadilan militer.

McVay berada di pengadilan militer dari tanggal 3 hingga 19 Desember 1945, ia menjadi satu-satunya nakhoda selama Perang Dunia II yang diadili karena kehilangan kapalnya. Menurut catatan, dia didakwa karena gagal memberikan perintah dan gagal melakukan manuver untuk mengelak serangan dan menghindari kapal selam. McVay dibebaskan dari dakwaan pertamanya dan dinyatakan bersalah pada dakwaan kedua. McVay pensiun pada 1949 sebagai laksamana. Namun, kesalahan atas bencana itu sangat erat dikaitkan dengan dirinya.

10. Setelah tragedi tenggelamnya USS Indianapolis 


Karena dakwaan bersalahnya, Kapten Charles B. McVay III, menanggung semua bebannya. Beberapa keluarga korban menyalahkan McVay karena telah menghilangkan nyawa 879 orang. McVay sering menerima surat dari keluarga korban, seperti "Jika bukan karena Anda, gadis-gadisku masih punya ayah!" 

Tetapi, awak kapal Indianapolis yang berhasil selamat justru mendukung McVay. Bahkan, MacVay menghadiri reuni pertama mereka pada 1960. Tapi rasa bersalah atas bencana itu tidak pernah hilang dari ingatan McVay. Pada 6 November 1968, di tengah hari, McVay menembak kepalanya sendiri dengan pistol dinasnya di luar rumahnya di Litchfield, Conn. 

11. Seorang siswa yang membawa keadilan


Setelah kematian Kapten Charls B. McVay III, mereka yang selamat dari USS Indianapolis menginginkan keadilan untuk nakhoda mereka. Mereka mengira bahwa McVay hanya dijadikan kambing hitam. Hal ini pertama kali dilakukan oleh seorang siswa sekolah menengah bernama Hunter Scott, ia mewawancarai korban pada 1990-an untuk tugas sekolah. 

Pada 1999, para veteran Indy membagikan penelitian Scott kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat AS. Aksi ini pun didukung oleh surat dari perwira angkatan laut Jepang, Mochitsura Hashimoto yang berusia 90 tahun kepada Senator John Warner. Pada 2000, Warner membebaskan McVay dari segala tuduhan.

12. Reuni USS Indianapolis 

Selama bertahun-tahun, orang-orang yang selamat dari USS Indianapolis mengadakan reuni. Awalnya, reuni ini dilaksanakan setiap lima tahun sekali, tetapi akhirnya dijadikan acara tahunan. Reuni ini merupakan upacara peringatan untuk menghormati para veteran Indy yang telah meninggal dunia, dan termasuk Kapten Charles B. McVay III.

Pada 2020, ada sepuluh orang yang masih hidup. Namun, perjuangan bertahan hidup awak kapal USS Indianapolis akan terukir selamanya dalam sejarah angkatan laut Amerika. 

Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=u9S41Kplsbs 
https://www.ussindianapolis.com/final-crew 
https://www.history.navy.mil/research/histories/ship-histories/danfs/i/indianapolis-ii.html 
https://www.history.navy.mil/content/history/nhhc/research/library/oral-histories/wwii/uss-indianapolis.html 
https://www.google.com/books/edition/The_Decision_to_Drop_the_Atomic_Bomb/yDTws6tXo9wC?hl=en&gbpv=1&dq=indianapolis%20u.s.s.%20atomic%20bomb%20parts%20uranium&pg=PA81&printsec=frontcover 
https://www.nationalgeographic.com/news/2017/08/uss-indianapolis-wreckage-found/ 
 https://www.history.navy.mil/research/library/online-reading-room/title-list-alphabetically/s/sinking-ussindianapolis/narrative-of-the-circumstances.html 
 https://www.smithsonianmag.com/history/the-worst-shark-attack-in-history-25715092/ 
https://www.nationalww2museum.org/war/articles/surviving-sinking-uss-indianapolis 
https://youtu.be/KOAg3wCkOkI?t=289 
https://www.palmbeachpost.com/lifestyles/uss-indianapolis-how-three-men-survived-the-depths-horror/UcfyeycQp2BCQtftUqChdO/ 
https://www.nationalgeographic.com/animals/2005/06/shark-facts/ 
https://www.floridamuseum.ufl.edu/discover-fish/species-profiles/carcharhinus-longimanus/ 
https://www.fisheries.noaa.gov/species/oceanic-whitetip-shark 
https://www.google.com/books/edition/In_Harm_s_Way/oBaI6MnPHxcC?hl=en&gbpv=1&dq=suicide%20U.s.s%20indianapolis%20victims&pg=PA176&printsec=frontcover&bsq=suicide%20U.s.s%20indianapolis%20victims 
https://books.google.com/books?id=izyUDwAAQBAJ&lpg=PA241&ots=E812VcdEbu&dq=%E2%80%9CLook%20down%20and%20you%E2%80%99ll%20see!%E2%80%9D%20gwinn&pg=PA240#v=onepage&q=%E2%80%9CLook%20down%20and%20you%E2%80%99ll%20see!%E2%80%9D%20gwinn&f=false 
https://news.usni.org/2014/07/30/legacy-uss-indianapolis 
https://www.google.com/books/edition/Clash_of_The_Carriers/Sqe_hUBgO20C?hl=en&gbpv=1&dq=Mcvay%20king%20grudge%20father%20indianapolis&pg=PT317&printsec=frontcover&bsq=Mcvay%20king%20grudge%20father%20indianapolis 
https://www.history.navy.mil/research/library/online-reading-room/title-list-alphabetically/s/sinking-ussindianapolis/court-martial.html 
https://www.history.navy.mil/research/histories/ship-histories/loss-of-uss-indianapolis-ca-35/investigation-and-court-martial/court-martial.html 
https://www.hoosiertimes.com/reporter_times/free_access/remembering-the-uss-indianapolis-the-legacy-continues-75-years-later/article_efcfb5ee-d2a0-11ea-8b2e-2f5a9089f571.html 
https://books.google.com/books?id=izyUDwAAQBAJ&lpg=PA381&ots=E812Vd7A8w&dq=%22If%20it%20weren%E2%80%99t%20for%20you%2C%20my%20son%20would%20be%2025%20years%20old%20today!%22%20mcvay&pg=PA381#v=onepage&q=%22If%20it%20weren%E2%80%99t%20for%20you,%20my%20son%20would%20be%2025%20years%20old%20today!%22%20mcvay&f=false 
https://www.historynet.com/deep-sinking-uss-indianapolis.htm 
https://www.washingtonpost.com/opinions/the-forgotten-tale-of-a-middle-schoolers-role-in-the-uss-indianapolis-saga/2017/08/31/c184ecce-8cf1-11e7-9c53-6a169beb0953_story.html 
https://babel.hathitrust.org/cgi/pt?id=pst.000046298423&view=1up&seq=1 
https://www.nytimes.com/2001/07/14/us/captain-once-a-scapegoat-is-absolved.html 
https://www.congress.gov/bill/106th-congress/house-joint-resolution/48?s=1&r=48 
https://www.indianawarmemorials.org/explore/uss-indianapolis-memorial/ 
https://www.ussindianapolis.com/reunions 
https://www.hoosiertimes.com/reporter_times/free_access/remembering-the-uss-indianapolis-the-legacy-continues-75-years-later/article_efcfb5ee-d2a0-11ea-8b2e-2f5a9089f571.html 
0 komentar