Segitiga Bermuda versi Jepang
Banyak detektif amatir dan ahli teori paranormal mengungkapkan teori-teori bahwa adanya gangguan elektromagnetik, makhluk mitologi, dan warps waktu, tetapi semua itu masih menjadi pertimbangan ketika penulis Amerika bernama Larry Kusche menerbitkan The Bermuda Triangle Mystery Solved pada 1975. (Satu bab dalam buku itu mengulas tentang Devil's Sea.) Ingin tahu lebih dalam tentang Devil's Sea ini? Mari kita bahas mengenai legenda ini untuk memahami fakta dan fiksi yang mengelilingi perairan berbahaya tersebut.
1. Asal muasal Devil's Sea
Larry Kusche menyimpulkan dalam bukunya bahwa, berdasarkan korespondensi dari peneliti sains dan angkatan laut Jepang, kapal yang sekiranya dibuat dengan baik dan lengkap ini di porak-porandakan oleh gunung berapi atau gelombang pasang. Aktivitas vulkanik di bawah laut memang tidak pernah terdengar, namun ini bisa menjadi indikator yang baru.
Banyak penulis mengatakan bahwa mereka menyebutnya "Ma-no Umi," atau "Devil's Sea." Sebelum karya Kusche terbit, ahli bahasa terkemuka Charles Berlitz menulis beberapa buku tentang subjek ini, di mana ia membuat spekulasi yang tidak masuk akal yang merujuk pada fenomena non-duniawi. Meskipun Kusche terus menegaskan akan teori rasionalnya, teori-teori sensasional Berlitz lebih populer dan karyanya telah terjual jutaan kopi di seluruh dunia. Namanya pun identik seputar misteri Devil's Sea.
2. Hilangnya kapal Toshi-Maru
Menurut buku Kusche, informasi tentang Devil's Sea awalnya berasal dari empat kliping berita dari The New York Times. Laporan yang terbit pada 30 September 1952 itu menunjukkan bahwa sebuah kapal seberat 60 ton bernama Toshi-Maru menghilang di lautan yang sama dengan Kaiyo-Maru. Artikel itu berbunyi, "Sebuah kapal Jepang kedua kalinya telah tertelan oleh ledakan vulkanik dan gelombang pasang pada akhir minggu di Myojin Reef, 200 mil selatan dari sini, otoritas maritim mengatakan tepat hari ini,". Setelah itu tidak ada lagi laporan tentang Toshi-Maru, atau Devil's Sea selama 20 tahun.
Karena memiliki tekad untuk menyelidiki misteri ini, Kusche terus mengirim surat ke Jepang. Dia menulis surat ke Kedutaan Besar Amerika di Tokyo. Dia juga menulis untuk surat kabar Jepang. Dan dia pun menulis ke majalah sains.
3. Aktivitas vulkanik bawah laut dan mitos makhluk naga
Jika kamu baru pertama kali mendengar tentang gunung berapi bawah laut, kamu harus tahu ini. Menurut Scientific American, gunung berapi bawah laut biasanya berada di sepanjang 37.000 mil dari punggungan samudera dan bisa memuntahkan lahar, karbon dioksida, dan unsur-unsur lainnya ke dalam lautan. Karena tidak menentu, gunung berapi bawah laut memerlukan pemantauan berkala oleh ahli geofisika kelautan. Dalam korespondensi Larry Kusche tahun 1973 dengan Shigeru Kimura, associate editor Asahi Shimbun (salah satu surat kabar terbesar di Jepang), Kimura mencatat bahwa gunung berapi Myojinsho, adalah gunung berapi yang disinyalir membantai kapal Kaiyo-maru, akan aktif secara berkala.Keberadaan gunung berapi ini sering dikaitkan dengan cerita rakyat kuno yang menggambarkan mitos makhluk yang bersembunyi di bawah laut, mengubah air yang tenang menjadi malapetaka, dan menghisap kapal-kapal ke sarang mereka. Naga memang cukup umum dalam mitologi Jepang, dan dianggap memiliki kekuatan gaib. Itu juga yang membuat Devil's Sea disebut sebagai Dragon's Triangle (Segitiga Naga). Bagian "segitiga" berasal dari bentuk dan posisinya yang mirip seperti Segitiga Bermuda.
4. Teori adanya Era Atom
Dalam artikel Yomiuri Shimbun (surat kabar Jepang) yang Kusche kutip dari 14 Januari 1955, sebuah kapal survei seberat 144 ton bernama Shihyo Maru dilaporkan hilang dalam kondisi cuaca ideal yang sama dengan kapal hilang sebelumnya. Kapal ini dalam keadaan baik dan membawa awak yang cukup banyak. Artikel itu menjelaskan mengenai frekuensi hilangnya kapal, yakni adanya sebuah rumor bahwa kemungkinan kapal hilang karena adanya beberapa kekuatan yang tidak diketahui dan terhubung dengan "Era Atom."Sebuah artikel di New York Times yang dikutip oleh Kusche pada 16 Januari 1955, menyebutkan bahwa nelayan memberikan keterangan mengenai setan yang bersembunyi di lepas pantai ketika keberadaan kapal lenyap, yang akhirnya memicu ketakutan akan Devil's Sea. Namun penjelasan logisnya adalah, mereka sebenarnya hanya menghadapi masalah biasa pada umumnya.
5. Teori Devil's Sea
Dalam buku Charles Berlitz 1989, The Dragon's Triangle, buku itu membahas mengenai pulau-pulau yang tenggelam, banyak kapal, pesawat terbang, dan kapal selam yang menghilang. Adanya lubang hitam, hilangnya banyak nyawa yang terjadi selama bertahun-tahun, legenda kuno tentang monster laut, dan tidak berfungsinya pemancar radio di atas kapal penelitian. Meskipun ia mengakui bahwa serangkaian peristiwa aneh di Devil's Sea tidak dapat dikaitkan dengan fiksi ilmiah, ia merasakan bahaya lautlah yang kemungkinan adalah penyebabnya.Dia pun menyimpulkan bahwa lingkungan di sekitarnya tidak stabil, yang akhirnya membuat suasananya tampak misterius. Berlitz mencatat bahwa beberapa kapal yang hilang beratnya sekitar 200.000 ton, yang jauh lebih besar daripada yang dilaporkan dalam artikel surat kabar pada saat itu. Berlitz juga membahas soal UFO, mencatat bahwa benda terbang pernah terlihat di Jepang selama berabad-abad lamanya. Buku ini tebalnya lebih dari 200 halaman, namun pertanyaan di awal buku masih menjadi spekulasi. Namun, teori Berlitz ditantang oleh peneliti lain di kemudian hari.
6. Legenda gangguan elektromaknetik
Karena fenomena yang tak dapat dijelaskan, Devil's Sea menjadi salah satu daerah di Belahan Bumi Utara yang disebut sebagai pusaran keji, dari sepuluh wilayah di dunia. Ahli biologi Ivan Sanderson pertama kali mengungkapkan konsep vile vortices dalam artikelnya ditahun 1972, yakni The Twelve Devil's Graveyards Around the World (ditulis untuk majalah Saga dan di-posting ulang oleh majalah Paranoia). Sanderson menyarankan agar alat-alat radio dan kompas dibuang saat para pilot terbang di atas Devil's Sea.Nathan Aaseng menjelaskan dalam bukunya, The Bermuda Triangle, bahwa Devil's Sea dan Segitiga Bermuda memiliki magnetik yang sama, yang berarti bahwa kompas magnetik menunjuk ke arah utara, alih-alih ke kutub magnet. Dia ingat bahwa penulis lain menyebutkan bahwa adanya lubang hitam dan zona radio mati di Devil's Sea, tetapi dia menunjukkan bahwa Angkatan Laut belum mengidentifikasi gangguan magnet aneh di daerah tersebut.
7. Kublai Khan pernah mengarungi Devil's Sea
Kublai Khan merupakan cucu dari Jenghis Khan yang mendirikan Kekaisaran Mongolia. Dia pernah menyeberangi Devil's Sea dengan armada Mongolianya pada abad ke-13 untuk menyerang Jepang. Namun cuaca mendadak berubah dan armadanya dilanda topan. Ia kehilangan 40.000 orang di armadanya.Berlitz menulis dalam The Dragon's Triangle bahwa Khan mencoba mengarungi Devil's Sea lagi beberapa tahun setelah upaya pertamanya gagal, tetapi armadanya dilanda topan raksasa untuk kedua kalinya.
8. Devil's Sea sebenarnya tidak dikenal di Jepang
Kusche tidak menyerah untuk mengungkap misteri Devil's Sea, ia pun berkorespondensi dengan Kedutaan Besar Amerika di Tokyo pada tahun 1973. Namun sebaliknya, Badan Keselamatan Maritim Pemerintah Jepang justru tidak mengetahui adanya daerah yang dikenal sebagai Devil's Sea. Dan bahkan wilayah itu tidak diberi peringatan sebagai zona bahaya.Kusche menerima tanggapan serupa dari surat kabar Jepang, yang mengakui keberadaan gunung berapi di bawah laut dan banyak bangkai kapal, tetapi tidak dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya atau aneh sekalipun. Shigeru Kimura dari Asahi Shimbun bahkan harus mengecek artikel surat kabar di tahun-tahun sebelumnya ketika kapal dilaporkan hilang.
9. Minimnya pemancar radio
Dalam korespondensi Kusche dengan Shigeru Kimura pada 18 November 1973, ia menjelaskan bahwa Jepang bukan negara kaya pada pertengahan 1950-an. Tidak semua kapal milik Jepang memiliki pemancar radio, dan jika mereka punya, mereka bahkan tidak bisa diandalkan untuk urusan tersebut. Bahkan seorang pelaut yang berpengalaman sekalipun tidak bisa membuat sinyal SOS dengan pemancar radio yang mengalami kendala.Kimura juga mengatakan bahwa banyak kapal yang hancur dan akhirnya tenggelam di lepas pantai Jepang. Yasuchika Ohno dari Badan Keselamatan Maritim memberi tahu Kusche pada 10 Januari 1974, bahwa sembilan kapal tersebut tidak semaju yang dibayangkan, dan kapal Kaiyo Maru No. 5 terdaftar sebagai satu-satunya kapal survei yang hilang dalam jangka waktu tersebut. Jadi, kapal-kapal militer seberat 200.000 ton yang mengangkut ratusan awak itu bisa dibilang bagian dari legenda.
10. Kebenaran tentang Devil's Sea
Berdasarkan korespondensinya dengan pejabat angkatan laut Jepang, Kusche menyimpulkan bahwa mayoritas kapal yang "menghilang" di Devil's Sea adalah kapal nelayan kecil yang tidak membawa pemancar radio yang memenuhi standar. Para kru akhirnya tidak bisa membuat sinyal marabahaya. Mereka pun harus terjebak dalam cuaca buruk dan akhirnya tenggelam. Faktanya, situasi ini normal terjadi. Kusche juga mencatat bahwa kapal-kapal itu hilang di daerah yang jauh dari yang diperkirakan, jaraknya sejauh 750 mil jauh dari Devil's Sea.Berkat Kusche, akhirnya terungkap bahwa kapal Kaiyo Maru bukan dikirim untuk menyelidiki hilangnya kapal-kapal secara misterius, melainkan untuk mensurvei aktivitas vulkanik. Kimura juga mengungkapkan bahwa Toshi-Maru ditemukan tidak lama setelah ia hilang, dan kapal itu sebenarnya mengalami masalah mesin.
Sejarah Devil's Sea sepertinya hanya cerita yang dibuat-buat, karena banyak orang yang berspekulasi tentang sesuatu yang tidak mereka ketahui. Seperti yang ditunjukkan Kusche, legenda itu diceritakan berkali-kali sehingga diterima sebagai fakta.
Lautan memang memiliki banyak misteri, itu sebabnya legenda, spekulasi, dan teori tersebar. Namun dibalik itu selalu ada penjelasan ilmiah yang lebih rasional dan bisa diterima. Begitu pula yang terjadi dengan Devil's Sea.
Sumber:
http://mysteriousfacts.com/mystery-of-the-devils-sea/
https://www.amazon.com/Bermuda-Triangle-Mystery-Solved/dp/0879759712/ref=sr_1_1?ie=UTF8&qid=1502145356&sr=8-1&keywords=the+bermuda+triangle+mystery+solved
http://www.huffingtonpost.com/2013/02/18/bermuda-triangle-vittoria-missoni_n_2576384.html
http://www.marineinsight.com/maritime-history/unexplained-mystery-the-devils-sea-the-dragons-triangle/
http://articles.latimes.com/2004/jan/01/local/me-berlitz1
https://www.scientificamerican.com/article/undersea-volcanoes-erupt-with-gravity-shifting-earth-s-clim
http://www.newworldencyclopedia.org/entry/Japanese_folklore_and_mythology
http://mysteriousfacts.com/mystery-of-the-devils-sea/
0 komentar