Kesatria yang menjaga pengunjung Tanah Suci
galacticconnection.com
Para Templar (Kesatria Templar, demikian mereka sering disebut) masih diselimuti misteri hingga saat ini. Rumor bertebaran dan banyak pertanyaan apakah mereka menyembunyikan Tabut Perjanjian atau masih memiliki garis keturunan rahasia Kristus. Novelis Dan Brown salah satu penulis yang membahas permasalahan ini dalam novelnya. Kesatria Templar memiliki sejarah panjang dari Perang Salib hingga saat ini, jadi mari kita cari tahu seberapa banyak jawaban dari teka-teki mereka. 1. Ada empat cerita dengan versi yang berbeda tentang bagaimana Kesatria Templar hadir
Tetapi Walter Map menceritakan kisah yang berbeda. Menurut Map, Knight Payns melakukan perjalanan dari Perancis ke Yerusalem, dan ketika Payns mendengar bahwa orang-orang Kristen sering diserang oleh orang-orang kafir di kota itu, ia memutuskan untuk tetap tinggal dan memerangi mereka.
Seorang biarawan bernama Bernard, memiliki kisah lain. Pada 1232, ia menulis bahwa sekelompok peziarah pindah ke Yerusalem, mereka membentuk sekelompok kesatria untuk berjuang dalam agama Kristen. Tetapi kisah yang paling diyakini datang dari William, Uskup Agung Tirus. Dia mengatakan bahwa Hugh dari Payns dan Godfrey dari St. Omer datang ke Yerusalem dengan mengabdi kepada Tuhan. Tugas utama mereka adalah menjaga jalan tetap aman dan melindungi para peziarah dari penyerang. Semua versi cerita sepakat bahwa para Templar pertama kali tinggal di situs suci tempat Yesus dikuburkan sebelum tinggal di istana Raja Baldwin II. Namun, asal-usulnya memang masih menjadi perdebatan.
2. Kesatria Templar menemukan sistem pembayaran
Setelah menetap di Yerusalem, para Templar melindungi para peziarah dalam perjalanan keluar-masuk kota. Seiring waktu, kelompok kesatria tumbuh menjadi tatanan militer yang kuat untuk gereja. Dilansir dari Britannica, raja-raja dari seluruh Eropa memberi para kesatria wilayah dan gelar bangsawan, sehingga mereka sangat kaya dan mampu membeli pulau Siprus.Meskipun mereka adalah pejuang yang dikenal karena keberaniannya, menurut History Today, para Templar juga terkenal karena keterampilan proto-perbankan. Mereka menyimpan cukup banyak emas sehingga para Templar menjadi bankir paling kuat di negeri itu. Mereka juga menemukan pembayaran dengan cek. Peziarah biasanya akan memberikan Templar uang untuk kebutuhan mereka di Tanah Suci. Lalu, para kesatria Templar akan memberi para peziarah sebuah surat promes dan memastikan semua uang bisa kembali mereka dapatkan ketika mereka tiba di sana.
3. Raja Prancis ingin merebut kekayaan Kesatria Templar
Kesatria Templar mulai memperkuat diri hingga akhir tahun 1200-an, ketika umat Islam merebut kembali Tanah Suci. Para kesatria Templar menjaga orang-orang Kristen tetap aman dalam perjalanan mereka ke dan dari Tanah Suci.Raja Philip menangkap para kesatria dan menyerahkan mereka kepada Inkuisisi, mengambil tanah mereka, dan menuduh mereka semua melakukan bidah. Meskipun tidak ada bukti, mereka tetap dituduh melakukan segala macam tindakan sesat dan diinterogasi dengan kejam. Beberapa kesatria akhirnya mengaku "berdosa", setelah disiksa secara brutal.
Di sinilah rumor dimulai. Banyak orang mengira raja tidak akan menyerang Templar tanpa alasan. Namun pada kenyataannya, raja hanya menginginkan uang mereka. Menyebut mereka bidah adalah cara mudah untuk merebut kekayaan para Templar. Pada saat itu, seseorang yang melakukan bidah sama halnya seperti melakukan pengkhianatan atau tidak mematuhi hukum negara. Kelompok-kelompok seperti kaum Kathar yang menantang Gereja, juga dikalahkan oleh tuduhan bidah di abad ke-13, sehingga tuduhan Templar bukanlah hal yang baru.
4. Berakhir secara tragis
Terjebak dalam Inkuisisi memperburuk nasib para kesatria. Menurut Britannica, beberapa tahun setelah penangkapan para kesatria Templar, Imam Besar terakhir, Jacques de Molay, dan para pemimpin lainnya dipanggil di hadapan dewan Paus. Mereka dinyatakan bersalah karena bid'ah dan menerima hukuman seumur hidup. De Molay membantah putusan itu dan menarik kembali pengakuannya, sehingga hukuman seumur hidup dicabut. Sebaliknya, mereka justru membakarnya di tiang pancang.Dikutip dari Time, pada 1312, Paus secara resmi membubarkan para Templar dan menyerahkan semua tanah dan uang mereka kepada para saingan, mengakhiri keberadaan para kesatria. Meskipun kelompok itu dihancurkan dan semua kekayaan mereka diambil, banyak orang masih berpikir bahwa Templar berhasil bertahan hidup.
5. Banyak orang yang menduga bahwa Ksatria Templar sengaja menyembunyikan artefak keagamaan di Skotlandia
Setelah Raja Philip IV memusnahkan para kesatria, tidak ada kisah Templar yang tersisa. Tetapi banyak rumor yang berterbangan. Beberapa orang percaya bahwa para kesatria Templar mengumpulkan artefak keagamaan penting, menyembunyikan diri beserta harta mereka dan menjadi masyarakat rahasia, tempat persembunyian mereka diyakni berada di Kapel Rosslyn di Skotlandia. Banyak yang percaya karena peninggalan gereja berada di kapel yang dibangun pada tahun 1446. Meskipun kapel itu masih digunakan, namun kapel tersebut diyakini menyimpan Tabut Perjanjian, gulungan kitab Yerusalem yang hilang, Cawan Suci, dan banyak lagi.
Para Templar yang berhasil melarikan diri, menemukan tempat berlindung di Skotlandia. Para kesatria yang diasingkan itu dikabarkan membangun Kapel Rosslyn dalam gambar Kuil Salomo dan kemudian menyembunyikan relik berharga mereka. Dikutip dari BBC, itu terbukti dengan adanya beberapa ukiran kapel yang memiliki simbol-simbol rahasia, dan di halaman kapel itu menyimpan kuburan Templar. Tetap saja, ukiran itu tidak diketahui pasti apa maksudnya atau hanya sebagai simbol keagamaan .
6. Banyak yang mengira bahwa harta kartun Ksatria Templar ada di Pulau Oak
Pada 1795, seorang bocah laki-laki menggali tanah di Pulau Oak. Ditemukanlah batu dan papan. Mengetahui hal tersebut, banyak orang yang datang untuk menggali lebih dalam, karena ada sesuatu yang jelas tersembunyi di bawah lapisan itu. Sekitar 90 kaki, mereka menemukan sebuah papan yang berbunyi "empat puluh kaki di bawah, ada 2 juta pound yang terkubur." Namun mereka tidak menemukan apapun kecuali lubang yang hanya berisi air.
Menurut Gizmodo, sejak itu banyak orang yang berusaha untuk mendapatkan harta karun di Oak Island namun hasilnya selalu nihil. Banyak orang yang berspekulasi bahwa para ksatria Templar mungkin menguburkan Cawan Suci di Pulau Oak atau Tabut Perjanjian.
7. Rumor bahwa Ksatria Templar membentuk organisasi rahasia Freemason
Beberapa ahli teori percaya bahwa Templar membentuk masyarakat rahasia bernama Freemason. Ketika para Mason muncul di Inggris sekitar abad ke-18, menurut National Geographic, mereka mengaku bahwa mereka menemukan rahasia para Templar. Mereka membentuk masyarakat rahasia menggunakan nama, simbol, dan struktur organisasi para Kesatria. Tetapi hanya karena Mason menggunakan istilah Templar bukan berarti mereka terkait dengan kelompok yang hilang itu, kan. Terlepas dari desas-desus itu, para sejarawan setuju bahwa pada saat para Mason terbentuk, para Templar sudah lama menghilang.8. Sebelum karya Dan Brown "The Da Vinci Code" rilis, sudah ada buku lain yang juga kontroversial
Jika kamu pernah melihat film atau membaca novel Da Vinci Code, kamu mungkin ingat tentang teori keluarga Yesus. Beberapa orang percaya pekerjaan para kesatria Templar adalah melindungi Holy Grail. Cawan Suci adalah garis keturunan rahasia Yesus. Menurut ahli teori Templar, istilah Perancis untuk Holy Grail jika diterjemahkan adalah "darah bangsawan." Yang berarti bahwa Yesus dan Maria Magdalena menikah dan punya anak, lalu para kesatria Templar atau Putra-putra Sion hadir untuk melindungi dokumen-dokumen yang membuktikan perkawinan itu dan menjaga keamanan semua keluarga dengan jejak darah suci.Teori ini belum ada sampai tahun 80-an, tetapi menjadi populer ketika buku "Holy Blood, Holy Grail" dirilis. Menurut New York Times, buku tebal "non-fiksi" ini penuh dengan fakta-fakta palsu, tetapi gagasan tentang sebuah perkumpulan rahasia (Anak-anak Sion) yang memegang dokumen-dokumen yang membuktikan bahwa Yesus dan Magdalena terpisah, menarik perhatian orang.
Hanya karena ceritanya bagus tidak menjadikannya benar. Para penulis Holy Blood, Holy Grail menggunakan berbagai sumber yang dipertanyakan, mengutip interpretasi yang rapuh sebagai fakta, dan umumnya mengabaikan kebenaran.
9. Garis keturunan Yesus adalah hoaks
Meskipun penulis Holy Blood, Holy Grail cukup fleksibel dengan fakta-fakta yang ada, mereka mengklaim melakukan penelitian besar untuk buku mereka. Mereka mengutipnya dari juru gambar Prancis, Pierre Plantard. Plantard mengatakan ia memiliki bukti perkawinan Yesus dan Putra-putra Sion, kelanjutan dari para kesatria Templar yang telah menjaganya. Karena Plantard mengaku bahwa ia adalah kepala Sons of Sion.Pada tahun 1993, polisi menemukan berbagai dokumen yang mencurigakan di rumah Plantard, hingga akhirnya ia diinterogasi. Dilansir dari Live Science, Plantard mengakui bahwa semua pernyataan terkait masalah Sion of Sion adalah tipuan. Pada tahun 1956, ia menyewa seseorang untuk membuat dokumen palsu dan menggunakannya untuk menipu orang agar mempercayai mitos garis keturunannya. Tipuan itu berhasil mengelabui banyak orang, oleh karenanya dua bukunya masuk ke dalam buku terlaris dan kebohongannya tidak diketahui sampai tahun 90-an.
10. Templar modern
Beberapa orang meyakini bahwa Templar masih ada sampai sekarang. Untuk saat ini, masyarakat Templar memang ada. BBC News mengaitkan Templar modern dengan Rotary Club. Templar modern di AS dibentuk pada awal 1800-an dan mereka hidup di bawah semangat layaknya Templar asli tetapi tidak memiliki hubungan nyata dengan Kesatria Templar (mereka bisa disebut peniru).Kesimpulannya, para Kesatria Templar adalah orang-orang yang sangat religius dan juga pandai bertarung, melindungi orang, dan tentunya menghasilkan uang. Memang sejarah mengungkapkan bahwa beberapa dari mereka dibakar di tiang pancang, tetapi hukuman itu memang dianggap lazim di Abad Pertengahan. Jadi bagaimana pendapatmu mengenai Kesatria Templar?
0 komentar