Belakangan ini saya jadi banyak merenung. Merenungi apa saja yang kiranya meresahkan. Ditambah lagi setelah saya menyaksikan film Wonder Woman 1984. Tapi, kali ini saya tidak ingin mereview film tersebut, saya ingin kembali menyadarkan diri saya sendiri, khususnya, dan mungkin kalian yang membaca artikel ini, terkait pesan moral dari film tersebut. Tenang, tidak spoiler, karena saya tidak bahas jalan cerita filmnya.
Yup, kadang saya berpikir, mungkin kehidupan ini terasa berat dan membebankan, disebabkan oleh pikiran kita sendiri. Ya, otak kita yang mampu berpikir banyak hal ini, terkadang senang sekali menipu dan memanipulasi diri kita dengan keinginan-keinginan berlebih yang memberatkan.
Ketakutan, depresi, perasaan tidak pernah puas, selalu menginginkan sesuatu yang berlebihan untuk membahagiakan diri kita atau orang yang kita cintai. Masuk akal tidak sih jika semua hasrat itu justru menjadi malapetaka bagi kita sendiri, dan bahkan orang lain.
Ya, itu pesan moral yang diselipkan dalam film Wonder Woman 1984. Keinginan dan hasrat berlebih manusia ternyata memberikan pengaruh besar bagi dampak kehidupan di masa depan. Kecanggihan dan teknologi justru membunuh fitrah kita sebagai manusia, membuat kita lupa siapa diri kita sebenarnya, bahkan siapa Tuhan kita.
Agama yang kita jalani hari ini hanyalah formalitas semata. Karena sesungguhnya, tujuan kehidupan kita hanya sebatas mengejar keinginan dan hasrat kita yang tidak pernah ada habisnya. Wajar saja jika kita sering kecewa, jika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan.
Bahkan, sangking serakahnya manusia, isi bumi pun dikeduk untuk mendapatkan keuntungan dan kekayaan. Akibatnya, manusia sendiri yang menanggung bencananya karena mengeksploitasi alam yang berlebih.
Jadi, apakah keserakahan manusia mempengaruhi masa depan? Ya, tentu saja. Apa yang terbentuk hari ini adalah hasil dari tangan kotor manusia. Tetapi, kerusakan yang terjadi hari ini bukanlah akhir dari kehidupan umat manusia. Bukan akhir dari hancurnya manusia. Namun, akhir dari sebuah peradaban.
Percaya atau tidak, peradaban akan selalu hancur. Jika kita membaca sejarah, peradaban terbesar di masa lalu seperti Yunani kuno dan Romawi kuno runtuh bersama dengan semua kekuasaan besar yang mereka miliki. Jadi, bukan hal yang mustahil jika peradaban yang kita jalani sekarang akan runtuh akibat keserakahan manusia.
Di film Wonder Woman 1984, Diana Prince yang berperan sebagai Wonder Woman harus kehilangan kekuatannya karena dia terjebak dalam keinginannya (hasratnya). Tetapi, ia baru tersadar bahwa keinginannya lah yang membuatnya lemah. Setelah ia merelakan dan mengenyahkan keinginannya tersebut, kekuatannya pun muncul kembali.
Menurut persepsi saya, kelemahan itu diartikan sebagai hilangnya pedoman hidup manusia di masa kini karena terbuai dengan keinginan dan keserakahannya. Manusia lupa siapa dia sebenarnya, apa tujuannya ia diciptakan. Jadi, jika bukan keinginan yang dijadikan tujuan manusia, lalu apa?
Jawabannya adalah mengabdi, tetapi ingat, bukan menyembah. Tuhan tidak butuh disembah. Dia menginginkan agar manusia kembali ke fitrahnya, bersatu dan menjaga alam, tidak mengeksploitasinya, hidup berdampingan dengan alam, menjalani perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Maka dunia ini akan seimbang lagi seperti sedia kala.
0 komentar