Karyanya pun menginspirasi penulis Stephen King
![11 Masa Lalu Kelam dan Gelap Seorang Penulis Horor H.P. Lovecraft](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2019/10/1479723181491howard-phillips-lovecraft-590-5e763bdc308df10e8336f51b6b1676c6_600x400.jpg)
Dalam dunia fiksi, ada beberapa nama yang sama menariknya dengan beberapa penulis terkenal lain, yakni H. P. Lovecraft, sosok yang membentuk kisah horor selama lebih dari seabad. Lovecraft tidak terkenal selama masa hidupnya, baru beberapa dekade kemudian, pengaruhnya dalam tulisan meluas ke penjuru dunia.
Lovecraft terkenal karena sikapnya yang kurang menyenangkan, egois, dan dingin, ia juga sering menyalahkan orang lain karena kekurangannya sendiri. Namun, hidupnya juga merupakan serangkaian tragedi dan kesulitan, banyak di antaranya yang mengilhami tulisan-tulisan kelamnya.
1. Ayah H.P. Lovecraft meninggal ketika usianya baru 8 tahun
Pada titik ini, seperti yang dijelaskan oleh Smithsonian, Howard Lovecraft baru menginjak usia 8 tahun, dan harus menerima kenyataan bahwa ayahnya, Winfield didiagnosis dengan "psikosis akut," dan diyakini juga menderita sifilis.
2. H.P. Lovecraft si anak kesepian yang selalu mengalami mimpi buruk
Menurut H.P. Lovecraft Archive, Lovecraft adalah seorang anak yang cerdas dan selalu haus dengan pengetahuan. Sayangnya, ia juga lemah, pemalu, dan sakit-sakitan, sering dikeluarkan dari sekolah karena penyakit fisik dan psikosomatisnya, dan membuatnya tidak bisa tidur. Setelah ayahnya meninggalkannya, ia dibesarkan oleh ibunya, bibinya, dan kakek kesayangannya, seorang industrialis terpandang bernama Whipple Van Buren Phillips.Dilansir dari Vintage News, ia selalu mimpi menyeramkan setiap malamnya. Para peneliti hari ini berspekulasi bahwa Lovecraft mungkin menderita suatu kondisi yang disebut kelumpuhan tidur, di mana tubuhnya akan lumpuh di tempat, dan ia pun bisa melihat sesuatu yang seram, dan mungkin akibat dari penderitaan yang sering ia alami.
Terlepas dari itu, mimpi buruk masa kecilnya sering menyangkut monster yang ia sebut sebagai "Night Gaunts" yang akhirnya menginspirasi bukunya. Makhluk-makhluk ini menjadi bagian dari mitos Cthulhu-nya, muncul dalam puisi "Night Gaunts," dan makhluk dalam novelnya The Dream-Quest of Unknown Kadath.
3. Jatuh dalam kemiskinan
Selain trauma pribadi, Lovecraft juga diasuh sebagai anak yang manja, berkat kekayaan kakeknya. Namun semua berubah saat Lovecraft remaja, tulis Smithsonian, ketika Whipple (kakeknya) meninggal karena stroke, surat warisannya jadi kacau. Seperti yang dirinci oleh The Curious Case of H.P. karya Paul Roland Lovecraft, manager bisnis Whipple menutup seluruh perusahaan setelah kematiannya. Ini yang mengharuskan keluarganya meninggalkan rumah mewah itu, dan pindah ke rumah yang kumuh dan tidak nyaman serta berpisah dengan keluarga lain.Kehilangan seorang kakek dan kebangakrutan finansial keluarga, membuatnya semakin tak berdaya seiring berjalannya waktu. Sampai ke titik di mana diary-nya di masa itu membahas metode bunuh diri. Saat merasa baikan, dia menghabiskan waktunya untuk belajar, menulis, dan menyelesaikan tugas sekolahnya.
4. Lagi, kematian ibu H.P. Lovecraft yang sangat ia cintai
Lovecraft cukup dekat dengan ibunya, Sarah "Suzie" Phillips Lovecraft, dan hubungan mereka bisa dianggap unik. The Guardian mengungkapkan kalau Lovecraft dipanggil "aneh" saat masa kecilnya, dan ibunya juga melarang anaknya itu untuk keluar rumah agar orang lain tidak diganggu. Psikiater Suzie mendeteksi bahwa adanya konteks Oedipal antara hubungan Suzie dengan putranya, menurut penelitian Kenneth W. Faig, Jr.Pada tahun 1919, Suzie mengidap penyakit mental, ia pun dirawat di Rumah Sakit Butler - institusi yang sama tempat ayah Lovecraft meninggal, yang membuat putranya menjadi semakin depresi. Menurut Donald Tyson, Suzie meninggal ketika operasi kantong empedunya mengalami kegagalan. Lovecraft sangat berduka atas kematian ibunya, ia menulis, "Ibuku, adalah satu-satunya orang yang benar-benar mengerti aku ... aku tidak mungkin lagi bertemu dengan pikiran yang begitu mengagumkan."
5. Keyakinannya sebagai rasisme sangat disayangkan
Sayangnya, Lovecraft mengakui bahwa ia seorang supremasi kulit putih. Dan kepercayaan Lovecraft ini sangat rasis. Menurut LitHub, Lovecraft dengan bangga menganggap dirinya sebagai anggota ras Arya. Dia membenci pengungsi Yahudi, dan menyukai gagasan pemimpin Nazi, Adolf Hitler. Rasisme Lovecraft ini mendorongnya ke dalam cerita-cerita seperti "Herbert West - Reanimator." Seperti yang dilansir dari Atlantic, Lovecraft tidak pernah berpaling dari keyakinannya itu. Dan kefanatikan rasisnya ini mempengaruhi masalah dengan warisannya hari ini.6. Kisah cintanya yang rumit
Dilansir dari Wired, Lovecraft menikahi Sonia Greene. Di era di mana amandemen ke-19 baru dibuat, Greene adalah wanita karier independen yang suka menulis, traveling, merancang topi mewah, dan memiliki bisnisnya sendiri. Dia juga seorang imigran Yahudi. Agak aneh, setelah apa yang diyakini Lovecraft terkait orang Yahudi.Dilansir dari Willamette Week, Lovecraft menerimanya karena kebaikan istrinya. Jelas itu bukan pernikahan yang sehat. Bahkan istrinya sering mengiriminya uang karena H.P. Lovecraft tidak mau bekerja. Mereka pun akhirnya bercerai, Greene membakar semua surat pernikahan mereka. Namun, antisemitismenya yang ekstrem kemungkinan merupakan faktor terbesar mengapa mereka bercerai.
7. H.P Lovecraft kembali dengan bibinya, dan dimulailah kreativitas penulisannya
Menurut Smithsonian, setelah bercerai dengan Sonia Greene, Lovecraft kembali ke tempat bibinya di Providence, Rhode Island. 11 tahun terakhir kehidupan Lovecraft dihabiskan di kota itu. Karena pemasukan yang semakin sulit membuat mereka mencari tempat yang lebih murah.Pada dekade terakhir inilah dirinya mengalami ledakan kreativitas, seperti yang terlihat dalam bibliografinya di H.P Lovecraft Archive. "The Call of Cthulhu," misalnya, pertama kali diterbitkan pada tahun 1926. "The Dunwich Horror" keluar beberapa tahun kemudian, dan 1931 novel klasiknya dipublikasikan, yang berjudul A Shadow Over Innsmouth - Serta At The Mountains of Madness yang sering disebut-sebut sebagai salah satu novellas fiksi ilmiah klasik sepanjang masa.
8. H.P Lovecraft tidak memiliki uang, tidak terkenal dan selalu dipenuhi penderitaan
Paradigma "starving artist" pernah dialami Lovecraft, yang menghabiskan sebagian besar hidupnya mengalami kelaparan, lesu, dan kurang gizi. Menurut Atlantic, Lovecraft tidak mau mencari pekerjaan, dan tidak pernah bekerja berat dalam hidupnya. Mengingat betapa terkenalnya Lovecraft saat ini, agak mencengangkan memang bahwa di masanya, dia tidak terkenal sama sekali, dan justru selalu mengalami kondisi buruk dalam hidupnya.Dalam dekade terakhir, Lovecraft sering kali melakukan diet dan biasanya hanya memakan makanan kaleng yang sudah kadaluwarsa. Bahkan menurut Escapist, dia terkadang tidak makan sama sekali agar bisa menghemat uang untuk ongkosnya. Ini berlangsung selama bertahun-tahun, dan seperti yang ditunjukkan Polygon, dia perlahan-lahan juga menghabiskan sisa-sisa warisannya sampai tidak ada yang tersisa. Pada saat itu, kondisi tubuhnya semakin memburuk.
9. Masalah kesehatan H.P. Lovecraft
Usia H. P. Lovecraft tidak mencapai 50 tahun, ini karena banyaknya masalah kesehatan fisik dan psikologis yang ia hadapi sepanjang hidupnya - selain pola makan yang buruk - umur pendeknya ini bukan suatu hal yang mengagetkan. Masalah kesehatannya dimulai ketika ia masih kecil, menurut Perpustakaan Umum Los Angeles, tak lama sebelum lulus sekolah menengah, Lovecraft menderita "gangguan saraf."Para cendekiawan berspekulasi bahwa kerusakan ini mungkin awal dari kelainan neurologis yang langka seperti Sydenham Chorea, gerakan tak terkendali yang juga disebut St. Vitus Dance. Kondisi ini membuatnya tak berdaya sehingga Lovecraft merasa tidak dapat menyelesaikan sekolah. Penyakit yang akhirnya merenggut nyawanya, menurut Guardian, adalah kanker usus kecil. Lovecraft pun mendokumentasikan setiap tahap penyakitnya dengan detail yang mengerikan, hingga kematiannya pada tahun 1937.
10. Setelah kematiannya, H.P. Lovecraft menjadi penulis paling berpengaruh sepanjang masa
Terlepas dari pandangan pribadi Lovecraft, tulisannya bisa dibilang tidak tertandingi pada saat itu. Sebagaimana dirinci oleh Scientific American, keterampilannya terlihat pada novelnya yang berjudul At the Mountains of Madness, yang menggabungkan pengamatan ilmiah dengan ketakutan eksistensial, dan belum pernah ada sebelumnya. Saat itu, kisah-kisah horor biasanya mencakup supernatural, gotik, dan mistis. Namun Lovecraft mengubahnya. Itulah sebabnya karyanya sangat berpengaruh, yang juga menginspirasi Stephen King hingga Guillermo Del Toro.Menurut Biblio, sebagian besar karya Lovecraft diterbitkan oleh Arkham House. Perusahaan penerbitan ini didirikan oleh dua penggemar Lovecraft pada tahun 1939, mereka menyimpan karya almarhum penulis dalam jilid yang telah dikumpulkan. Hari ini, sebagaimana ditunjukkan oleh Wall Street Journal, karya Lovecraft kini terjual dalam jumlah yang lebih besar daripada sebelumnya, dan ia diakui sebagai salah satu penulis fiksi genre paling penting sepanjang masa.
11. Wajah H.P. Lovecraft dihapus dari Penghargaan Fantasi Dunia
Salah satu penghargaan sastra paling terkenal di dunia fiksi spekulatif adalah Penghargaan Fantasi Dunia. Menurut Syfy, penghargaan ini sudah ada sejak tahun 1975. Penghargaan itu pernah menggunakan wajah H.P Lovecraft sebagai trofinya. Namun, pandangan Lovecraft yang menyakitkan terkait rasisme membuat banyak pemenang penghargaan merasa tidak nyaman. Seperti yang ditulis oleh penulis Nnedi Okorafor, "Patung kepala pria rasis ini ada di rumah saya. Patung kepala pria rasis ini adalah salah satu penghargaan terbesar saya sebagai penulis."Akhirnya, protes anti-Lovecraft pecah juga. Untungnya, wajah Lovecraft sudah dihapus dari penghargaan pada tahun 2015. Dan jujur, Lovecraft memang salah satu penulis genre yang paling penting sepanjang masa, tapi ya, dia juga seorang fanatik toksik, yang pandangannya dikutuk banyak orang.
0 komentar