Permainan dari jaman kakek nenek kita
medium.com
Setiap anak di dunia bisa dibilang sangat menyukai Lego, apakah masa kecilmu salah satunya? Permainan ini memang membutuhkan kreativitas tinggi, ketimbang hanya membangun balok persegi saja. Namun perusahaan Lego pernah jatuh di bawah nasib buruk dan melakukan sesuatu yang bodoh hingga harus menderita konsekuensi keuangan yang buruk. Perusahaan Lego pernah mengalami serangkaian kemalangan sejak tahun 1924. Jika kamu menyukai Lego, yuk, simak penjelasan lengkapnya!
1. Pabrik Lego pertama kali terbakar
2. Memulai dari awal
Setelah kehilangan pabrik dan penghidupannya, Christiansen membangun sendiri pabrik dan rumah baru. Pabrik Lego itu masih berdiri di Main Street di Billund, Denmark. Mulanya, Christiansen membuat mainan dari kayu bekas. Pada 1929 Wall Street jatuh, dan pada 1930 Inggris dan AS sama-sama membatasi impor, termasuk impor pertanian Denmark.Menurut Lego, harga barang-barang seperti mentega dan daging babi mulai turun, dan beberapa karyawan terbesar Christiansen mengundurkan diri. Dan kemudian, pada tahun 1932 istri Christiansen meninggal karena komplikasi flebitis, meninggalkannya sendirian untuk merawat empat anaknya yang baru berusia 6 sampai 15 tahun.
3. Terciptanya nama Lego
Christiansen mengalami masa sulit karena kehilangan rumah dan pabriknya. Menurut Famous Inventors, Christiansen akhirnya membuat produk kecil dengan harga terjangkau seperti papan setrika dan bangku. Bahkan dia dan ayahnya membuat kendaraan mainan berkualitas tinggi dari kayu birch.
Seiring berjalannya waktu, perusahaan lebih fokus pada mainan dan mengurangi produk lain, Christiansen akhirnya memilih nama baru untuk perusahaannya. "Lego" adalah versi singkat dari kata Denmark Leg and Godt, yang berarti "bermain dengan baik." Pada pertengahan 1930-an, Lego memproduksi 42 produk yang berbeda.4. Pabrik Lego kebakaran untuk kedua kalinya
Pada malam 20 Maret 1942, kebakaran kembali menyapu pabrik Lego. Rumah Christiansen — yang bersebelahan dengan pabrik — berhasil selamat, tetapi seluruh bisnis produk kayunya hancur. Christiansen meminjam uang untuk kembali membangun pabrik ditempat yang sama, dan pabrik baru itu dibangun lebih modern serta dirancang khusus untuk memproduksi mainan. Ketika pembangunan selesai pada tahun 1943, produktivitas meningkat. Seiring berjalannya waktu, perusahaan lebih fokus pada mainan dan mengurangi produk lain, Christiansen akhirnya memilih nama baru untuk perusahaannya. "Lego" adalah versi singkat dari kata Denmark Leg and Godt, yang berarti "bermain dengan baik." Pada pertengahan 1930-an, Lego memproduksi 42 produk yang berbeda.
4. Pabrik Lego kebakaran untuk kedua kalinya
Setelah kebakaran, Christiansen memutuskan untuk menambah lini produknya, dan pada 1947 perusahaan membeli mesin cetak injeksi plastik pertamanya. Untuk sementara, perusahaan terus memproduksi mainan kayu dan plastik, sebelum akhirnya meninggalkan kayu dan hanya berfokus pada plastik.
5. Wafatnya pendiri Lego
Ole Kirk Christiansen meninggal pada tahun 1958, di tahun yang sama ketika perusahaan membuat desain terobosan untuk balok-balok atau bongkahan-bongkahan Lego yang kita kenal sekarang. Pada tahun yang sama, Lego memperluas pabriknya, membuka pabrik cetakan baru, dan memiliki 40 mesin cetak injeksi.Dilansir dari Independent, desain bongkah-bongkah Lego tahun 1958 lebih baik dari pada desain bongkah-bongkah sebelumnya. Sebelum tahun 1958, anak-anak harus menggunakan perekat dan konektor khusus untuk menyatukan kreasi mereka, yang berarti mereka tidak bisa bongkar pasang. Desain baru ini menampilkan bolongan di bawah bongkahan-bongkahan, yang dapat dengan mudah mengunci di bagian atas.
6. Sering terjadinya kebakaran, membuat perusahaan berinovasi
Menurut Lego, kebakaran kembali menimpa perusahaan pada tahun 1960, memusnahkan seluruh gudang dan semua persediaan mainan kayu perusahaan. Itulah yang akhirnya membuat perusahaan untuk menghentikan lini mainan kayu. Pada 1960-an, perusahaan itu memperkenalkan bongkaanh-bongkahan bundar dengan ban karet, dan sekarang memproduksi sekitar 300 juta setiap tahunnya (menjadikannya produsen ban resmi terbesar di dunia.)Mainan ini keluar dengan balok yang lebih besar, lebih mudah dimainkan untuk anak-anak prasekolah. Dan bahkan dibuat taman hiburannya sendiri, yakni Legoland di Billund yang dibuka sejak tahun 1968. Lego minifigs keluar pada tahun 1970-an, diikuti dengan Lego kastil abad pertengahan, pesawat ruang angkasa, dan astronot.
7. Ditiru perusahaan lain
Menurut Washington Post, pada akhir 1980-an, desain inovatif Lego ditiru perusahaan lain, Lego pun berusaha melawan, tetapi itu tidak sebanding dengan kekuatan paten hukum global. Untungnya, perusahaan memiliki kualitas tinggi dan pengakuan yang sudah mendunia, jadi banyak pelanggan yang tetap setia.Pada awal dekade berikutnya, penjualan Lego tumbuh dua digit, dan mereka menguasai sekitar 80 persen pasar mainan. Pada 1990-an, perusahaan memiliki lisensi untuk memproduksi lini pertama mainan Lego Star Wars, yang dengan cepat menjadi lini paling populer, menghasilkan 15 persen dari pendapatan perusahaan.
8. Lego merilis set produk yang anjlok dipasaran
Menurut Business Insider, antara 1998 dan 1999 Lego merilis lini produk Znap, yang merupakan rip-off dari lini mainan K'Nex yang populer. Znap dirilis bersamaan dengan beberapa produk Lego yang gagal dipasaran lainnya, termasuk Primo dan Scala. Set scala juga tidak kompatibel dengan produk-produk Lego lainnya. Sejauh ini set terburuk yang keluar adalah "Galidor," yang merupakan serangkaian action figure yang tidak memiliki kemiripan dengan produk Lego lainnya.9. Peniru Lego
Peniru terbesar Lego adalah Mega Bloks, yang sangat terang-terangan mencuri desain Lego, yang bongkahan-bongkahannya sangat kompatibel dengan batu bata Lego. Menurut CBC Canada, pada tahun 2005, pengadilan tinggi Kanada mengizinkan bahwa Mega Bloks yang berbasis di Montreal menggunakan desain asli Lego. Lego berpendapat bahwa Mega Bloks melakukan pelanggaran merek dagang.10. Lego merilis set mainan berbasis gender
Pada 2012, Lego merilis jajaran produk "Friends", yang merupakan versi Scala berdasarkan gender. Namun, pada 2010-an, orangtua tidak setuju dengan produk permainan berdasarkan gender. Lego selalu dipandang sebagai mainan yang netral gender, dan banyak orangtua yang kesal karena Lego mencoba membagi produknya ke dalam kategori untuk anak laki-laki dan perempuan.11. Masalah Lego dengan Greenpeace
Menurut Guardian, pada 2014 — ketika Shell Oil ingin mengebor minyak di bawah es Arktik yang mencair — Lego justru merilis sederet kit kendaraan bermerek Shell. Niat itu membuat semua orang marah, komunitas Greenpeace akhirnya membuat petisi dan mengumpulkan 750.000 tanda tangan untuk mendesak Lego agar memutus kesepakatan dengan Shell.Apalagi, saat ini sedang marak isu pemanasan global, semua orang ingin membatasi pemanasan global dan mencegah dampak terburuknya. Kampanye Greenpeace dan kemarahan publik membuat Lego berpikir dua kali, pada Oktober 2014, Lego mengumumkan bahwa mereka tidak akan melanjutkan kerja samanya dengan Shell.
12. Meskipun begitu, Lego mencoba untuk memperbaikinya
Pada tahun 2014, Film Lego menghasilkan 69 juta US dolar pada akhir pekan pembukaannya. Menurut Business Insider, Jorgen Vig Knudstorp menjadi CEO pada tahun 2004, ia merekrut beberapa desainer baru, banyak di antaranya adalah penggemar sejati Lego, orang-orang yang bisa menghasilkan desain dan inovasi yang segar, yang dibutuhkan perusahaan.Tetapi hal terbesar yang dilakukan Lego untuk meningkatkan keuntungannya adalah kembali ke jenis produk yang kita ingat sejak kecil — bongkahan-bongkahan yang dapat di bongkar pasang yang memiliki tampilan dan nuansa yang asli. Jadi, apakah kamu salah satu kolektor Lego, nih?
0 komentar