Daun terhuyung tertiup angin
Membentuk elegi makhluk semesta
Ku mengerling kepada dunia
Tuhan…
Semua begitu sakit bila dilihat
Kekerasan, ironi, tabir, diskriminasi
Bak revolusi destruktor
Di bawah naungan-Mu
Aksi perdamaian akan berkilau
Seraya fajar sidik
Selembut arboreal di tengah hutan
Tak peduli dogmatik dan doktrin formalitas
Jangan jadikan agama sebagai inkognito
Mengorbankan ratusan nyawa tak bersalah
Kordial lah yang semestinya relevan
Damai bukanlah negosiasi
Bukan jua opsional dagangan
Dia adalah komando kehidupan
Tanpa perdamaian hidup bak alufiru
Buncah sanubari mengeruk jiwa
Ibu Pertiwi pun pasai menyebut “Bhinneka Tungal Ika”
Membentuk elegi makhluk semesta
Ku mengerling kepada dunia
Tuhan…
Semua begitu sakit bila dilihat
Kekerasan, ironi, tabir, diskriminasi
Bak revolusi destruktor
Di bawah naungan-Mu
Aksi perdamaian akan berkilau
Seraya fajar sidik
Selembut arboreal di tengah hutan
Tak peduli dogmatik dan doktrin formalitas
Jangan jadikan agama sebagai inkognito
Mengorbankan ratusan nyawa tak bersalah
Kordial lah yang semestinya relevan
Damai bukanlah negosiasi
Bukan jua opsional dagangan
Dia adalah komando kehidupan
Tanpa perdamaian hidup bak alufiru
Buncah sanubari mengeruk jiwa
Ibu Pertiwi pun pasai menyebut “Bhinneka Tungal Ika”
0 komentar