Dari tahun 1978 hingga 1985, sebuah kelompok revolusioner sayap kiri yang dikenal sebagai Organisasi Komunis 19 Mei terlibat dalam serangkaian perampokan dan serangan bom hingga menjadi daftar FBI yang paling dicari. Meskipun kelompok M19 masih tergolong kecil, tetapi mereka terlibat dalam aliansi strategis dengan sejumlah organisasi revolusioner lainnya. Mereka menciptakan koalisi yang kuat dari kelompok-kelompok perlawanan.
M19 menganggap diri mereka sebagai pejuang gerilya. Melakukan aksi kekerasan dengan tujuan membongkar sistem kapitalisme dan imperialisme di AS. Mereka membuat manifesto yang menyatakan bahwa "kami melihat kekuatan pembebasan nasional untuk mengubah keseimbangan kekuatan melawan imperialisme. Revolusi adalah tren utama di dunia, dan revolusi sedang diperjuangkan, secara ideologis dan melalui peperangan, oleh perjuangan pembebasan nasional untuk kekuatan proletar. Kami telah mengubah nama kami menjadi Organisasi Komunis 19 Mei karena komitmen untuk mengikuti kepemimpinan itu."
Menariknya, hampir semua dari mereka adalah wanita. Berikut adalah kisah nyata mengerikan mengenai teroris wanita pertama di Amerika.
1. Bagaimana M19 terbentuk?
1960-an sampai 1970-an adalah tahun-tahun dimana politik sedang bergejolak di Amerika Serikat. Pemuda kelas menengah yang berpendidikan tinggi sangat kecewa dengan pemerintah AS. Tumbuhnya rasa frustrasi ini berlanjut dengan tercetusnya perang Vietnam, serta keterlibatan Amerika di luar negeri.
Selain itu, ketegangan antar ras di Amerika menyebabkan munculnya banyak organisasi revolusioner sayap kiri. Kelompok-kelompok ini, meliputi Students for a Democratic Society, Weather Underground Organization, dan Black Liberation Army. Mereka berkomitmen untuk memperjuangkan cita-cita sayap kiri, bahkan terlibat dalam kegiatan gerilya ilegal seperti perampokan dan pemboman untuk mencapai tujuan mereka, seperti yang dilaporkan NY Daily News.
Akan tetapi, pada akhir 1970-an, banyak dari organisasi ini mulai berantakan, karena anggota utama mereka tertangkap atau karena menyerah begitu saja. Pada tahun 1978, mantan anggota Weather Underground, bersama dengan anggota Black Panthers dan Republik Afrika Baru, berkumpul untuk membentuk Organisasi Komunis 19 Mei. Organisasi Komunis 19 Mei mengambil namanya dari ulang tahun pemimpin Komunis, Ho Chi Minh, yang lahir 19 Mei 1890 dan Malcolm X (19 Mei 1925), M19 bertekad untuk mengikuti gerakan revolusioner sayap kiri. Tetapi satu hal yang membedakan M19 dari kelompok revolusioner lainnya adalah, organisasi sayap kiri ini adalah organisasi radikal pertama yang dibentuk dan dijalankan oleh perempuan.
2. Misi M19
Organisasi Komunis 19 Mei memiliki tiga tujuan utama:
- Tahanan politik bebas di penjara AS
- Kekayaan kapitalis yang sesuai (Alokasi) untuk mendanai tahap ketiga
- Memulai serangkaian Serangan Strategis
Terinspirasi oleh Marxisme, M19 ingin mengakhiri sistem kapitalisme, imperialisme, dan seksisme yang dianggap menindas dan sudah lazim di Barat. Para wanita ini tidak malu terlibat dalam kekerasan untuk mencapai tujuan tersebut, mereka menyatakannya dalam manifesto mereka: "Perjuangan bersenjata adalah alat mendasar dari orang-orang yang tertindas untuk memenangkan pembebasan mereka. Kami sepenuhnya mendukung, baik secara politik dan material, pengupahan perang pembebasan nasional melawan imperialisme." Teknik gerilya mereka membuat dijuluki sebagai organisasi teroris pertama yang dijalankan perempuan.
Meskipun M19 membentuk aliansi strategis dengan kelompok-kelompok revolusioner lainnya, seperti Revolutionary Armed Task Force, Black Liberation Army, New Afrikan Freedom Fighters, tetapi anggota inti M19 hanya terdiri dari lima wanita dan dua pria.
3. M19 memiliki kebijakan terkait lesbian
Tujuan utama M19 yakni tetap konsisten dengan tujuan kelompok sayap kiri, namun ada satu perbedaan besar. Seksisme merajalela di organisasi-organisasi lama. Para anggota inti M19 menentang keras hierarki patriarki. Mereka menolak seksisme dan kebencian terhadap perempuan, dan meyakini pembebasan perempuan, khususnya "perjuangan melawan penindasan kaum lesbian." Banyak anggota M19 adalah lesbian.
Laki-laki yang diizinkan bergabung dengan M19, sangat terbatas. Laki-laki tersebut harus membuktikan komitmen mereka terhadap penyebab pembebasan seksual dengan menghormati struktur matriarki organisasi, dan menerima peran bawahan.
4. Anggota pendiri M19
Anggota inti dari M19 dibentuk oleh lima wanita, diantaranya: Judy Clark, Linda Sue Evans, Marilyn Buck, dan Susan Rosenberg. Mereka semua memiliki latar belakang berpendidikan yang baik dari kelas menengah ke atas. Sebagian besar dari mereka terpengaruh radikalisasi saat kuliah di akhir 1960-an.
Namun, Judy Clark dilahirkan dalam gerakan Komunis. Orang tuanya adalah anggota terkemuka Partai Komunis Amerika, yang pindah ke Moskow pada tahun 1950. Hidup di bawah Stalinisme membuat mereka meyakini ideologi Marxis. Orang tua Clark tidak mengikuti partai, seperti yang dikutip dari Politico.
Clark, sangat berkomitmen pada cita-cita Komunis. Dia menjadi radikal ketika kuliah di University of Chicago. Dia bergabung dengan Students for a Democratic Society, sebuah organisasi aktivis mahasiswa anti-perang, sebelum diusir karena menduduki gedung administrasi universitas. Clark bergabung dengan Weather Underground pada tahun 1969.
Linda Sue Evans, anggota pendiri lainnya, memiliki pendidikan di Midwestern. Berasal dari Iowa, sebelumnya dia tidak terlibat dalam aktivisme politik sampai ia kuliah di Universitas Negeri Michigan, dikutip laman Smithsonian Magazine. Terpengaruh oleh Perang Vietnam dan ketegangan rasial di rumahnya, Evans juga bergabung dengan Students for a Democratic Society.
Setelah bepergian ke Hanoi pada tahun 1969, ia mengikuti kebijakan imperialis Amerika di luar negeri dan menyatakan komitmennya terhadap Komunisme. Dia bergabung dengan gerakan Weather Underground pada tahun berikutnya. Linda juga melakukan tindakan yang lebih radikal atas nama pembebasan.
5. Marilyn Buck dan Susan Rosenberg terlibat dalam aktivisme politik
Marilyn Buck juga merupakan aktivisme di Students for a Democratic Society. Terlahir di Texas, Buck menceritakan bagaimana tumbuh di negara bagian yang terpisah, membuka matanya terhadap ketidakadilan rasial. Dia pergi ke Berkeley, sebelum pindah ke University of Texas di Austin, di mana dia bergabung dengan SDS dan memprotes Perang Vietnam. Namun, Buck tidak lama tinggal di Texas.
Dia pindah lagi, kali ini ke San Francisco, di mana dia terlibat dengan pertumbuhan budaya ekstremis sayap kiri California. Dia merasakan solidaritas bersama gerakan Black Liberation. Pada awal 1970-an, Buck menjadi pemimpin penembak gelap dan satu-satunya anggota kulit putih BLA, menurut Pusat Internasional untuk Studi Radikalisasi.
Pada tahun 1973, Buck ditangkap karena menyelundupkan senjata api untuk Black Liberation Army dan dihukum 10 tahun penjara federal. Namun dia hanya menjalani empat tahun penjara di Alderson, Virginia Barat. Namun, dia melarikan diri setelah diberikan cuti ke New York City pada tahun 1977, tulis Friends of Marilyn Buck.
Susan Rosenberg juga sadar akan ketidakadilan sistem pemerintah di usia yang relatif muda. Orangtuanya aktif dalam gerakan anti-perang dan hak-hak sipil di New York City. Pada usia 14 tahun, ia bergabung dengan kelompok pemuda SDS, yang disebut Serikat Siswa SMA. Pada saat dia menghadiri Barnard College pada tahun 1972, dia berkomitmen untuk mengakhiri imperialisme Amerika di luar negeri.
6. Susan Rosenberg bekerja sama dengan RNA
Pada tahun 1976, Susan Rosenberg meninggalkan Barnard College untuk bekerja sebagai ahli farmasi di Rumah Sakit Lincoln di Bronx. Di pusat detoks narkoba di rumah sakit itulah ia bertemu Mutulu "Doc" Shakur, yang memimpin "kelompok akupunktur," tulis laman Tonight We Bombed the US A. Capitol. Shakur meraih gelar dari Institut d'acupuncture du Québec.
Shakur memiliki keyakinan bahwa akupunktur dan teknik medis tradisional Tiongkok adalah kunci utama untuk mengobati kecanduan narkoba. Shakur percaya bahwa metadon dan metode pengobatan umum lainnya hanyalah cara untuk membuat orang kulit hitam dan miskin bergantung pada bahan kimia. Di bawah bimbingannya, Rosenberg mempelajari teknik akupunktur, yang akhirnya menerima gelarnya dari Institut d'acupuncture du Québec, juga.
Shakur juga merupakan anggota terkemuka Republic of New Afrika. Ideologi politik mereka selaras. Itu mengapa Shakur menyadari bahwa Rosenberg dan kelompoknya bisa menjadi aset bagi RNA. Republic of New Afrika (Republik Afrika Baru) berencana untuk melakukan kegiatan ilegal, terutama merampok bank atau mobil lapis baja untuk mendanai kegiatan mereka.
Anggota M19, yang didominasi wanita kulit putih ini, adalah penyamaran yang sempurna untuk membantu tugas-tugas seperti mengendarai mobil, menyewa rumah, atau melakukan transaksi moneter lainnya, tanpa harus dicurigai banyak orang. Pada 1979, M19 dan RNA sepakat untuk bekerja sama.
7. Pelarian Willie Morales
Pada tahun 1978, M19 menjalin aliansi lain, kali ini dengan Fuerzas Armadas de Liberación, atau FALN. Kelompok ini memperjuangkan kemerdekaan Puerto Rico. Namun, tragedi menimpa seorang ahli pembuat bom FALN Amerika Serikat bernama Willie Morales, ia mengalami kecelakaan saat bekerja dengan bahan peledak.
Pada 12 Juli 1978, Morales yang sedang menangani bom pipa di rumahnya di Queens, seketika bomnya meledak secara tidak sengaja, menghancurkan sembilan jari dan merusak separuh wajahnya. Ketika polisi dan petugas pemadam kebakaran tiba, mereka menemukan bahan peledak tambahan dan bukti yang menghubungkan Morales dengan kasus pemboman FALN sebelumnya di apartemennya, seperti yang dilaporkan The Guardian. Dia ditahan dan dihukum atas tuduhan senjata.
Morales kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bellevue. Saat dia ditahan di bangsal penjara lantai tiga di Bellevue, FALN dan M19 berencana untuk mengeluarkannya. Pada malam 21 Mei 1979, pengacara Morales menyelundupkan sepasang pemotong besi ke kamarnya.
Diam-diam Morales menggunakan pemotong besi untuk memotong kabel kawat jendelanya dan menggunakan tali yang ia buat dengan perban ACE. Dia pun berhasil meluncur ke sisi gedung dan anggota M19 menunggu di bawah. Mereka mampu memindahkannya ke tempat yang aman di New Jersey tanpa terdeteksi. Morales melarikan diri ke Kuba, di mana ia diberikan suaka politik oleh Fidel Castro. Morales, yang tetap berada dalam daftar FBI yang paling dicari, masih tinggal di Kuba hingga hari ini.
8. Pembebasan Assata Shakur
Hanya beberapa bulan setelah Willie Morales berhasil melarikan diri, M19 merencanakan pembebasan penjara lain. Assata Shakur, atau dikenal sebagai Joanne Chesimard, seorang organisator yang dijuluki "the soul of the Black Liberation Army." Dia ditangkap karena membunuh seorang polisi pada Mei 1973, seperti laporan yang diberitakan The New York Times. Shakur dijatuhi hukuman penjara seumur hidup ditambah 65 tahun karena pembunuhan polisi, dan ditahan di Fasilitas Pemasyarakatan Clinton untuk Wanita di New Jersey.
Pada tahun 1979, M19 dan anggota Black Liberation Army menyusun rencana untuk mengeluarkan Shakur dari penjara dengan keamanan maksimum. Pada tanggal 2 November, tiga anggota BLA masuk ke fasilitas sebagai tamu. Begitu masuk, mereka menodongkan pistol ke penjaga, dan menyandera mereka berdua. Dua anggota M19 menunggu di tempat parkir yang berdekatan dengan penjara, dan ketiga anggota BLA membebaskan Shakur.
Begitu di luar penjara, wanita M19 mengantar Shakur ke tempat aman di Pittsburgh, di mana dia bersembunyi selama hampir setahun. Dari sana, mereka membantunya melarikan diri ke Bahama. Dia akhirnya pergi ke Havana, dan pada tahun 1984, Shakur diberikan suaka politik di Kuba.
9. Perampokan yang berujung kematian
M19 dan anggota RNA serta Black Liberation Army melanjutkan kerjasama mereka di tahun 1980-an. Kelompok ini masih di bawah radar dengan aliansi anggota tambal sulam mereka dan beberapa nama samaran. Akan tetapi, upaya perampokan yang gagal pada Oktober 1981 mengubah segalanya.
Pada pagi hari tanggal 20 Oktober, empat anggota M19 dan enam anggota BLA merampok mobil lapis baja Brink di luar Mall Nanuet, di Nanuet, New York. Mereka melepaskan tembakan ke arah penjaga ketika mereka memuat truk, menewaskan satu dan melukai dua lainnya, sebelum berhasil mengantongi uang tunai 1,6 juta US dolar, seperti yang dilansir dari Lohud. Kelompok itu membuang kendaraan mereka di tempat parkir toko Korvette dan berpisah.
Satu kelompok mengendarai mobil sewaan lain, dan yang lain menaiki Honda kuning. Polisi pergi ke daerah Rockland, dan penghalang jalan dipasang untuk mencegah mereka melarikan diri. Van pelarian itu dihentikan di sebuah penghalang jalan di Rute 59. Ketika petugas polisi mendekat, tiga pria keluar dari kendaraan dan melepaskan tembakan, menewaskan dua polisi Nyack sebelum para tersangka akhirnya ditahan. Judith Clark, pengemudi lainnya, ditangkap ketika dia menabrak Honda setelah tidak sengaja menembak kakinya.
10. M19 melakukan serangkaian serangan pemboman
Berantakannya rencana perampokan Brink memaksa anggota M19 lainnya tinggal di bawah tanah, berganti-ganti alamat, pekerjaan, dan penyamaran untuk menyembunyikan identitas mereka. Tetapi mereka tetap berkomitmen pada revolusi dan yakin bahwa kekerasan adalah satu-satunya cara untuk mencapai tujuan mereka.
Pemboman pertama M19 terjadi pada 28 Januari 1983. Mereka membom sebuah kantor FBI di Staten Island dengan bahan peledak yang mereka curi dari sebuah situs bangunan di Austin, Texas, tiga tahun sebelumnya, dilansir Spectator. Dua tahun berikutnya, M19 terus melakukan serangkaian pemboman di Washington D.C dan New York.
Sasaran mereka diantaranya National War College di Washington, D.C dan Pusat Komputer Angkatan Laut Washington. Untuk menghindari deteksi pemerintah, mereka tidak pernah mengidentifikasi diri sebagai M19. Namun, mereka memakai nama lain, seperti Unit Perlawanan Bersenjata, Perlawanan Gerilya Merah, dan Kelompok Pejuang Revolusi, seperti dilansir START.
Pada 1984, M19 bertanggung jawab atas pemboman Gedung Industri Pesawat Israel dan konsulat Afrika Selatan. Pemboman terakhir mereka terjadi di Asosiasi Kebajikan Polisi di New York City pada 23 Februari 1985. Meskipun bahan peledak mereka tidak pernah menewaskan siapa pun, M19 menabur kepanikan dan menyebabkan kerusakan senilai jutaan dolar.
11. Pemboman di US. Capitol
Serangan pemboman yang paling terkenal dari M19 terjadi pada 7 November 1983. Tak lama sebelum pukul 11 malam, switchboard US Capitol, memberikan peringatan: Sebuah bom ditempatkan di lantai dua sayap utara, akan meledak. Pada pukul 10:58 malam, bom meledak, sesuai situs web resmi Senat. Untungnya, Senat ditunda pada jam 7:02 malam, karena sesi rapat berakhir lebih awal dari biasanya, sehingga hanya sedikit orang yang berada di gedung.
Tidak ada yang terluka, tetapi ledakan itu menyebabkan kerusakan dinding, partisi, furnitur, dan lukisan yang diperkirakan mencapai 250.000 US dolar. Setelah serangan itu, Senat menerapkan langkah-langkah keamanan yang lebih ketat. Senat membuat kartu ID staf dan secara permanen menutup area luar Senat kepada publik.
M19 melakukan pemboman itu dengan nama samaran "Armed Resistance Unit," mengutip keterlibatan Amerika Serikat di Libanon dan Grenada sebagai alasan dari serangan itu. Dalam sebuah surat yang mereka kirim ke Stasiun Radio Washington dan Radio Publik Nasional setelah pemboman, mereka menyatakan: "Kami dengan sengaja mengarahkan serangan kami pada institusi-institusi pemerintahan imperialis ketimbang pada masing-masing anggota kelas penguasa dan pemerintah. Kami tidak memilih untuk membunuh salah satu dari mereka saat ini. Tetapi hidup mereka tidak suci dan tangan mereka berlumuran darah jutaan orang," seperti yang dikutip melalui Politico.
12. Berakhirnya M19
M19 merencanakan serangan mereka kembali. Namun, pihak berwenang menghentikan rencana mereka pada musim gugur 1984. Sebuah informasi dari manajer malam di unit penyimpanan di Cherry Hill, New Jersey memberi tahu pihak berwenang terkait loker yang disewa Rosenberg. Rosenberg dan Timothy Blunk ditangkap setelah polisi New Jersey menggerebek loker dan menemukan senjata serta lebih dari 700 pon bahan peledak.
Laura Whitehorn juga menjadi incaran FBI sejak keterlibatannya di Weather Underground. Karena curiga kalau dia juga anggota M19, FBI mengawasi dia dan rekan-rekannya, salah satunya Alan Berkman. FBI mencurigai Berkman terlibat dalam perampokan di Brink. FBI tiba di apartemen Whitehorn di Baltimore pada 11 Mei 1985 dengan surat perintah penangkapan Berkman. Mereka masuk setelah mendengar seseorang merobek-robek kertas, seperti yang dijelaskan The Washington Post. Pencarian apartemen Whitehorn mengungkapkan sejumlah bukti yang memberatkan. Pihak berwenang menemukan simpanan senjata, ID curian, alat peledak, file intelijen, dan bahkan wig serta makeup untuk penyamaran.
Buck lolos dari serangan Baltimore, tetapi ditangkap dengan Linda Sue Evans di luar New York. Berkman dan anggota lainnya, Betty Ann Duke, ditangkap tak lama setelah itu, karena didapati membawa pistol di luar Philadelphia. Pada akhir Mei 1985, semua kecuali satu dari anggota kunci M19 ditangkap dan didakwa atas tuduhan pembunuhan hingga konspirasi, yang secara efektif mengakhiri kampanye kekerasan M19.
Di dunia ini selalu ada seseorang atau kelompok tertentu yang memang menentang kebijakan sistem pemerintah, di mana mereka melakukannya dengan berbagai aksi teror dan kekerasan. Tak terkecuali dengan kelompok M19 yang didominasi oleh perempuan ini. Bagaimana nih pendapatmu?
https://www.globalsecurity.org/military/world/para/m19co.htm
https://www.nydailynews.com/entertainment/ny-radical-group-m19-tonight-we-bombed-capitol-book-20200104-tgfkzwp5lnag7j5d6oxi6toqsu-story.html
https://www.politico.com/news/magazine/2020/05/03/us-history-first-women-terrorist-group-191037
https://web.archive.org/web/20100607235923/http://www.start.umd.edu/start/data/tops/terrorist_organization_profile.asp?id=3234
https://nypost.com/2020/01/04/inside-this-female-run-communist-terror-group-hell-bent-on-destruction/
https://www.smithsonianmag.com/history/1980s-far-left-female-led-domestic-terrorism-group-bombed-us-capitol-180973904/
https://books.google.com/books?id=boadd2Ecug8C&lpg=PA96&ots=amhOi-lyuw&dq=linda%20sue%20evans%20hanoi%201969&pg=PA96#v=onepage&q=linda%20sue%20evans%20hanoi%201969&f=false
http://marilynbuck.com/about.html
https://icsr.info/2012/04/12/the-black-liberation-army-and-homegrown-terrorism-in-1970s-america/
https://books.google.com/books?id=1S2BDwAAQBAJ&newbks=1&newbks_redir=0&printsec=frontcover#v=snippet&q=shakur&f=false
https://spectator.us./bloody-decade-1970s-susan-rosenberg/
https://www.theguardian.com/world/2015/apr/21/cuba-us-thaw-fugitives-william-morales
https://www.nytimes.com/1979/11/03/archives/miss-chesimard-flees-jersey-prison-helped-by-3-armed-visitors-miss.html
https://www.lohud.com/story/news/local/rockland/nyack/2019/10/16/brinks-robbery-two-cops-guard-killed-oct-20-1981-honored-38th-anniversary/3983929002/
https://www.nytimes.com/1981/10/21/nyregion/3-killed-in-armored-car-holdup.html
https://spectator.us./bloody-decade-1970s-susan-rosenberg/
https://web.archive.org/web/20100607235923/http://www.start.umd.edu/start/data/tops/terrorist_organization_profile.asp?id=3234
https://www.senate.gov/artandhistory/history/minute/bomb_explodes_in_capitol.htm
https://www.politico.com/story/2017/11/07/bomb-explodes-in-us-capitol-nov-7-1983-244578
https://www.washingtonpost.com/archive/opinions/1990/03/17/and-now-for-the-rest-of-the-story/5fd38107-47f1-468e-8f1f-86ee75511170/
0 komentar