Pada 20 Februari 2017, Republik Nagorno-Karabakh mengubah namanya menjadi 'Republik Artsakh'. Tetapi banyak orang yang masih menyebutnya dengan berbagai nama untuk wilayah kuno ini. Artsakh berulang kali mendeklarasikan kemerdekaannya, karena penduduk di Artsakh selalu mengalami ketidakadilan terkait hak-hak mereka.
Pada 27 September 2020, perang pecah di wilayah itu ketika pasukan Azerbaijan mulai membom Stepanakert, ibu kota Artsakh. Didukung oleh Turki, Azerbaijan memicu konfrontasi di tengah masalah pandemik COVID-19 yang melanda dunia kala itu. Namun terlepas dari segalanya, warga Artsakh terus memperjuangkan keberadaan mereka. Berikut ini adalah sejarah Artsakh yang panjang dan tragis.
1. Asal usul nama Artsakh
Konflik di wilayah Artsakh, juga dikenal sebagai Nagorno-Karabakh, cukup baru dibandingkan dengan sejarah Artsakh itu sendiri. Artsakh, sekarang terletak di Azerbaijan, selama periode Uratria dikenal sebagai 'Urtekhe'. Pada abad keempat SM, ia disebut dengan 'Artsakh'.
Nama 'Karabakh' berasal dari abad keempat belas, yang merupakan perpaduan bahasa Persia-Turki dari kata Persia 'bagh', yang berarti 'taman,' dan kata Turki 'kara,' yang berarti 'hitam'. Nama 'Nagorno' berasal dari pemerintahan Rusia. 'Nagorno' berasal dari kata Rusia 'nagorny', yang berarti dataran tinggi.
2. Artsakh zaman dahulu
Setelah Kerajaan Urartu runtuh pada abad keenam SM, Dinasti Yervanduni mengambil alih kekuasaan dan mendirikan Kerajaan Armenia. Memasukkan wilayah yang sekarang dikenal sebagai Nagorno-Karabakh sebagai provinsi Artsakh. Selama periode Urartu, Artsakh disebutkan dalam berbagai prasasti.
Dilansir Ancient History Encyclopedia, Dinasti Yervanduni memerintah hingga abad kedua SM, awalnya di bawah kekuasaan Persia dan kemudian di bawah kendali Seleukia. Tetapi setelah kudeta, yang kemungkinan besar dipicu oleh Raja Suriah Antiokhus III, yang mengakibatkan pembunuhan Raja Armenia Orontes IV, Raja Artaxias berkuasa, mengantar dinasti Artaxiad.
Di bawah Tigranes II, yang memerintah dari 95–56 SM, Kerajaan Armenia menjadi negara terkuat di sebelah timur Roma dan membebaskan diri dari jeratan Seleukia. Pada masa pemerintahannya, Tigranes II juga mendirikan beberapa kota berdasarkan namanya. Tigranakert di Artsakh memiliki reruntuhan bangunan dan artefak dari era pagan dan Hellenic, serta merupakan pusat Kekristenan awal. Tetapi beberapa monumen paling awal Tigranakert berasal dari era pra-Kristen, termasuk patung batu antropomorfik besar dan Sahmanakars, atau batu perbatasan.
Ahli geografi Yunani Strabo, yang diperkirakan hidup dari 64 SM hingga 23 M, memasukkan Artsakh dalam deskripsi geografisnya tentang Greater Armenia. Ia menulis bahwa seluruh penduduk berbicara bahasa Armenia pada abad kedua atau pertama SM. Pengamatannya ini dikonfirmasi kebenarannya oleh temuan arkeologis.
3. Runtuhnya kerajaan Armenia
Ketika Kerajaan Armenia dibagi antara Persia dan Bizantium Romawi pada 387 M, provinsi Artsakh dan Utik, yakni provinsi kesepuluh dan kedua belas Kerajaan Armenia, merupakan bagian dari Kerajaan Armenia Timur dan jatuh di bawah kekuasaan Persia.
Kerajaan Armenia berakhir di tangan Persia Sasanid pada 428 M. Provinsi Artsakh dan Utik diatur ulang menjadi marzpanate, atau provinsi perbatasan, Aran, juga dikenal sebagai provinsi Albania. Bersamaan dengan bekas Kerajaan Kaukasia Albania serta suku-suku yang tinggal di tepi pantai Kaspia. Aran/Artsakh tetap di bawah kekuasaan Persia sampai abad ke-7, saat kekuasaan Persia digantikan oleh kekuasaan Arab.
4. Penyebaran agama Kristen di Artsakh
Provinsi Aghvank, yang termasuk Artsakh dan Kaukasia Albania, didominasi oleh agama Kristen pada awal abad ke-4. Gereja Albania dianggap sebagai cabang dari Gereja Armenia. St. Gregorius sang Illuminator dan cucunya, Grigoris, diangkat menjadi kepala Gereja Aghvank sekitar 330 M.
Menurut The Caucasian Knot, mausoleum yang didedikasikan untuk Grigoris menjadi monumen kuno tertua di wilayah tersebut. Terletak di biara Amaras, Amaras juga memiliki sekolah agama Armenia pertama di Artsakh, dibuka oleh Mesrop Mashtots. Antara abad ke 11 dan 13, lebih dari 40 pusat agama dan biara utama dibangun di Artsakh.
Meskipun pengaruh agama Kristen mulai berkurang setelah invasi Kekhalifahan Arab dan Islamisasi sebagian Aghvank, Artsakh tetaplah Kristen. Sementara beberapa kerajaan beralih ke Islam, Artsakh pun menggunakan bahasa Armenia. Pada abad ke-9, Artsakh diintegrasikan kembali ke Kerajaan Bagratid Armenia sebagai Kerajaan Khachen. Pada abad ke-13, terdapat lebih dari 5.000 gereja di Artsakh, banyak di antaranya sudah runtuh atau sekarang telah dihancurkan.
5. Artsakh di abad pertengahan
Selama Abad Pertengahan, Artsakh berulang kali ditaklukkan. Pertama oleh orang Arab pada abad ke-8, lalu orang Turki Seljuk pada abad ke-11, dan kemudian orang-orang Mongol pada abad ke-13. Namun, Artsakh mampu mempertahankan otonomi lokalnya di bawah pemimpin feodal.
Dari akhir abad ke-12 hingga abad ke-13, arsitektur Artsakh berkembang pesat. Saat ini, biara-biaranya digunakan sebagai pusat beasiswa dan seni serta pusat perlindungan. Menurut The Uses of Justice in Global Perspective, 1600–1900, seorang tokoh bernama Mkhitar Gosh menyusun risalah hukum Datastanagirk, atau Codex of Armenian Law, pada tahun 1184. Kode hukum tersebut digunakan di Greater Armenia dan Kerajaan Armenia Kilikia. Pada 1519, Raja Sigismund dari Polandia juga mengadopsinya sebagai hukum untuk koloni Armenia di Lvov.
6. Melik dan pertempuran melawan dominasi asing
Melik adalah sebutan untuk bangsawan Armenia selama periode feodal Kerajaan Khachen. Selama berbagai invasi, keluarga bangsawan ini memiliki kekuatan untuk memerdekakan Armenia dan melestarikan otonomi Artsakh. Melik memerintah kerajaan yang disebut Melikdom. Pada 1735, lima Melikdom bergabung untuk membentuk satu entitas politik-administratif yang dikenal sebagai Khamsa Melikdom. Dalam periode singkat di paruh kedua 1700-an, kaum Melik berada di bawah Karabakh Khanate, sebuah kerajaan Turki.
Berlangsung hingga abad ke-19, Khamsa Melikdom memiliki kekuatan politik, bekerja sama dengan bangsa Mongol untuk melawan invasi Kekaisaran Ottoman dari abad ke-16 hingga ke-18. Mereka juga saling terhubung dengan raja-raja di seluruh Eropa. Menurut Mountainous Karabakh, setelah Pyotr yang Agung dari Rusia melakukan kampanye Kaukasia pada 1721, dia meminta orang-orang Armenia untuk mengamankan Artsakh dan wilayah sekitarnya. Setelah itu, dia kemudian mengusir orang-orang Armenia dari Artsakh untuk tinggal di Persia utara atau Baku. Namun, mereka melawan dan berperang melawan Turki Ottoman. Pada 1736, di bawah pemerintahan Persia, Nader Shah mengakui otonomi Melik Armenia lagi.
7. Pengaruh Rusia di Artsakh
Setelah Perjanjian Gulistan pada 1813, Artsakh berpindah kekuasaan dari Persia ke Rusia. Kaum Melik melayani Tsar Rusia, dengan harapan agar Rusia membantu reunifikasi Artsakh dengan Armenia, tetapi mereka keliru.
Pada 1827, suku Melik berniat menyatukan kembali tanah Armenia, termasuk Artsakh dan wilayah Karabakh. Namun rencana itu ditolak oleh Tsar Nicholas I. Artsakh tetap berada di wilayah yang dinamai provinsi Elizavetpol sementara Provinsi Armenia dipisahkan pada 1820-an, di antaranya kerajaan Yerevan dan Nakhichevan.
Selama periode ini, kota Shushi berkembang pesat dan distrik Armenia dibangun kembali setelah mengalami kehancuran selama pemerintahan Persia. Berbagai percetakan dan pusat pendidikan didirikan. Tak lama kemudian, Shushi menjadi pusat budaya dan seni Armenia. Populasinya termasuk Tatar, yang sekarang dikenal sebagai Azeri. Populasi dibagi secara merata, Tatar dihuni 11.595 orang dan Armenia 15.188 orang, menurut perhitungan pada tahun 1826.
Orang-orang Armenia terkonsentrasi di bagian pegunungan Artsakh, wilayah yang saat ini dikenal sebagai Nagorno-Karabakh. Abkhazia dan Ossetia Selatan, melarikan diri dari konflik di Persia. Ribuan pengungsi Armenia bermigrasi ke provinsi Armenia dan Artsakh setelah 1828.
8. Hari Maret dan September
Setelah Revolusi Rusia pada 1917, Artsakh bergabung dengan Federasi Transkaukasia, yang pada tahun berikutnya pecah menjadi republik Armenia, Azerbaijan, dan Georgia. Sayangnya, tahun 1918 menjadi tahun berdarah di Baku, ibu kota Azerbaijan.
Menurut Creating the Enemy Nation, pertumpahan darah pertama berlangsung pada 30 Maret hingga 2 April. Antara 10.000 sampai 30.000 orang Azerbaijan dibunuh. Dimulai sebagai konflik antara Partai Azeri Musavat dan Bolshevik, Dashnaktsutyun Armenia akhirnya bergabung dengan pihak Bolshevik setelah menolak aliansi dengan Azeri. September berikutnya, antara 10.000 sampai 30.000 orang Armenia tewas dalam upaya balas dendam atas pembantaian yang terjadi di awal tahun. Akibatnya, pembantaian itu dijuluki Hari Maret dan Hari September.
Di antara dua pembantaian ini, Armenia, Azerbaijan, dan Georgia mendeklarasikan kemerdekaannya pada akhir Mei 1918. Azerbaijan mengklaim wilayah Artsakh, tetapi rakyat Artsakh mengadakan kongres dan mendeklarasikan kemerdekaan sebagai Pemerintah Rakyat Karabakh pada bulan Juli 1918.
Setelah Kongres pertama ini, Pemerintah Azerbaijan meminta bantuan angkatan bersenjata Turki. Setelah ultimatum yang dikeluarkan oleh Noury Pasha, komandan angkatan bersenjata Turki, ditolak oleh Kongres Kedua Armenia Karabakh, pasukan Turki memasuki Baku dan menyebabkan ribuan orang Armenia tewas.
9. Kehancuran Shushi di tahun 1920
Pada bulan Maret 1920, sekitar 20.000 orang Armenia dideportasi dari Shushi, sementara 20.000 lainnya dibunuh. Pasukan Azeri dan Turki menjarah kota dan membakar apa pun yang tersisa. Ini bukan pertama kalinya Shushi menjadi sasaran. Menurut buku Terrible Fate oleh Benjamin Lieberman, pada Juni 1919, sekitar 600 orang Armenia dibantai di Shushi dan desa-desa tetangganya. Setelah milisi Armenia memberontak di Shusha, Terter, dan Askeran pada 22 sampai 23 Maret 1920. Pemerintah Azeri memimpin pasukannya ke Shushi sebagai balas dendam. Beberapa kerusakan akibat penyerangan di kota masih terlihat pada 1960-an.
10. Stalin menyerahkan Artsakh kepada Azerbaijan
Pada 1920, tentara Soviet pertama kali menguasai Azerbaijan dan kemudian Armenia. Awalnya, Bolshevik berjanji untuk menyatukan kembali Artsakh dengan Armenia, serta wilayah Nakhichevan dan Zangezour. Menurut buku Undeclared War oleh Svante E Cornell, di bawah tekanan dari pemerintah Soviet, komite revolusioner Azerbaijan Soviet mengeluarkan pernyataan pada Desember 1920, bahwa Nakhichevan, Zangezur, dan Artsakh akan dipersatukan kembali dengan Armenia. Tetapi pada 1921, untuk menenangkan Turki, Stalin menegaskan bahwa Artsakh dan Nakhichevan harus tetap berada di bawah otoritas Azerbaijan.
Pada 1923, Stalin memindahkan Artsakh ke Azerbaijan, menetapkannya sebagai Oblast Otonomi Nagorno-Karabakh, sebuah provinsi dengan pemerintahan Soviet dan badan legislatifnya sendiri yang tunduk pada SSR Azerbaijan. Stalin juga memperbarui peta, membelah Artsakh dan menyisahkan sebidang tanah di antara Nagorno-Karabakh dan Armenia. Wilayah ini diberikan kepada Azerbaijan, seperti halnya Nakhichevan, meskipun tidak memiliki perbatasan dengan Azerbaijan, namun secara historis merupakan provinsi Armenia.
11. Banding massa untuk reunifikasi Artsakh
Antara 1920 sampai 1977, penduduk Artsakh memohon berkali-kali ke Moskow untuk reunifikasi dengan Armenia. Ribuan penduduk dari Nagorno-Karabakh menandatangani seruan publik untuk meminta reunifikasi dengan Soviet Armenia, yang secara berkala mengajukan petisi kepada Kremlin untuk memberikan perlindungan dari kebijakan yang tidak adil di Baku. Menurut Laporan EVN, sebagian besar surat dan permohonan ini datang setelah Perang Dunia II. Grigory Arutyunov, Sekretaris Pertama Partai Komunis SSR Armenia, menulis kepada Joseph Stalin pada November 1945, meminta penyatuan kembali, berharap Stalin akan menyetujuinya.
Azerbaijan memaksa orang-orang Armenia keluar dari Nagorno-Karabakh. Pemimpin Azerbaijan, Haidar Aliyev, mengakui bahwa ia telah berupaya untuk mengubah demografi wilayah Nagorno-Karabakh. Pemerintah juga menolak menginvestasikan dana publik untuk mengembangkan infrastruktur di Nagorno-Karabakh. Siaran radio dan TV dari Yerevan, ibu kota Armenia, melarang kegiatan sekolah dan gereja Armenia untuk sementara waktu.
12. Pogrom dan pembantaian di Artsakh
Pada 1988, gerakan kemerdekaan dan reunifikasi Artsakh dihidupkan kembali selama kebijakan perestroika Mikhail Gorbachev. Ada demonstrasi di Stepanakert dan Baku untuk menuntut penyatuan kembali Artsakh dengan Armenia. Pada 20 Februari 1988, Dewan Perwakilan Rakyat Karabakh kembali mengeluarkan resolusi yang meminta penyatuan kembali. Komite Karabakh juga dibentuk untuk tujuan reunifikasi tersebut.
Meskipun Armenia tidak menanggapi, pemerintah Azeri melakukan serangkaian pogrom berdarah terhadap orang-orang Armenia di Sumgait dan Kirovabad. Pembantaian itu merenggut lebih dari 360 orang Armenia dan enam orang Azerbaijan. Korban tewas di Kirovabad lebih dari 100 orang. Pada 1990, pogrom tujuh hari di Baku menewaskan ratusan orang dan membuat ribuan orang mengungsi. Pada Desember 1989, pihak berwenang Soviet juga menangkap anggota komite Karabakh, meskipun mereka akhirnya dibebaskan pada bulan Mei.
Antara tahun 1988 sampai 1990, setidaknya 300.000 orang Armenia melarikan diri atau dideportasi dari Artsakh dan Azerbaijan, dan lebih dari 150.000 Azeri melarikan diri dari Armenia karena pihak berwenang Armenia tidak ingin melindungi mereka dari diskriminasi dan kekerasan. Selama semua pogrom ini, tentara Soviet tidak bertindak apa pun.
13. Pasca-Soviet di Artsakh
Ketika Uni Soviet runtuh, Artsakh menyatakan merdeka sebagai Republik Nagorno-Karabakh pada 2 September 1991, tiga hari setelah Azerbaijan mendeklarasikan kemerdekaannya sendiri. Kurang dari satu bulan setelah Artsakh mendeklarasikan kemerdekaannya, Stepanakert dikupas untuk pertama kalinya, periode ini dianggap sebagai deklarasi perang Azerbaijan. Tidak terpengaruh, orang-orang Artsakh memberikan suara sebanyak (99%) untuk kemerdekaan dalam referendum 10 Desember 1991, meskipun tidak ada orang Azeri yang ambil bagian.
Sayangnya, menurut buku Black Garden oleh Thomas de Waal, dalam waktu kurang dari setahun pemimpin de facto wilayah Artsakh dan ketua parlemen Artsakh yang baru terpilih, Artur Mkrtchian, ditemukan tewas secara misterius. Setelah kematiannya pada April 1992, hubungan dengan Armenia dilaporkan membaik.
14. Perang, pembantaian, dan gencatan senjata
Azerbaijan menekan penduduk Armenia Artsakh pada awal 1991 melalui 'Operasi Cincin', untuk mendeportasi penduduk Armenia di 24 desa. Dari akhir 1991 hingga pertengahan 1992, pasukan Azeri juga mengebom berbagai kota di Artsakh. Menurut EAFJD, pada musim panas 1992, setengah dari wilayah Nagorno-Karabakh diduduki oleh pasukan Azeri, yang mengharuskan penduduk Armenia mengungsi. Pada 1993, pasukan Armenia mampu menyalip beberapa kota dan memperoleh wilayah ofensif Azerbaijan, yang juga membuat lebih dari 40.000 orang Armenia mengungsi.
Kota Khojaly mengalami pembantaian pada Februari 1992, di mana pemerintah Azeri mengatakan adanya genosida yang dilakukan oleh orang-orang Armenia. Sementara jalannya peristiwa masih diperdebatkan. Beberapa sumber non-Armenia melaporkan adanya peringatan pra-serangan, lebih dari 2.000 warga sipil melarikan diri, serta penemuan korban di sektor yang dikuasai Azerbaijan. Perkiraan korban tewas berkisar antara 180 hingga 600 orang.
Pada 12 Mei 1994, Rusia menengahi gencatan senjata yang telah dilanggar berulang kali selama bertahun-tahun. Pada saat gencatan senjata, Armenia menduduki 9% wilayah Azerbaijan, tidak termasuk Nagorno-Karabakh.
15. Perang yang kembali memuncak
Gencatan senjata telah berulang kali dilanggar dan hanya sedikit upaya yang dilakukan untuk mendamaikan Artsakh, Armenia, atau Azerbaijan. Menurut buku Europe's Next Avoidable War, yang ditulis oleh Michael Kambeck dan Sargis Ghazaryan, sangat sulit untuk mengetahui siapa yang pertama kali melanggar gencatan senjata. Pada 2007, lebih dari 400.000 orang Armenia dan 600.000 Azeri mengungsi akibat perang.
Dalam beberapa tahun terakhir, baik presiden Azerbaijan dan walikota Baku membuat pernyataan tentang pemusnahan orang-orang Armenia dan mendorong penghancuran khachkars Armenia dalam sebuah tindakan genosida budaya.
Pada 2016, Azerbaijan melancarkan serangan militer di Artsakh utara dan selama empat hari setidaknya 200 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Pada September 2020, pertempuran pecah dengan pemboman di Stepanakert dan konflik kembali meningkat menjadi perang. Saat kedua belah pihak menjadi marah dan saling menuduh melanggar gencatan senjata, banyak nyawa yang hilang dan bangunan bersejarah hancur.
Nah, sekarang sudah tahu kan asal usul konflik Azerbaijan dan Armenia di Nagorno-Karabakh. Memang wilayah ini memiliki sejarah panjang, hingga akhirnya tercetus peperangan.
http://www.nkrusa.org/country_profile/history.shtml
https://books.google.de/books?id=0OOgBwAAQBAJ&lpg=PA8&pg=PA8#v=onepage&q&f=false
https://www.polgeonow.com/2018/01/artsakh-name-change-nagorno-karabakh.html
https://www.bbc.com/news/world-europe-18270325
http://www.lejournalinternational.info/en/la-republique-de-lartsakh-en-quete-de-reconnaissance-internationale/
https://www.ft.com/content/4a21ee58-1a0b-45ee-b2a8-4bf88779bb8f
https://www.vox.com/21502327/armenia-azerbaijan-nagorno-karabakh-war-explained
https://smdtaz.org/wp-content/uploads/2020/09/EMDS-briefing-22.09.20.pdf
https://www.gandzasar.com/nagorno-karabakh.htm
https://www.armenianinstitute.org.uk/viewstext/artsakh-part1
https://www.ancient.eu/Orontid_Dynasty/
https://www.ancient.eu/Seleucid_Empire/
https://books.google.de/books?id=Ko_RafMSGLkC&lpg=PA512&pg=PA512#v=onepage&q&f=false
https://www.ancient.eu/Tigranes_the_Great/
https://books.google.de/books?id=JB4UBgAAQBAJ&lpg=PA34&pg=PA34#v=onepage&q&f=false
https://www.archaeologychannel.org/video-guide-summary/146-tigranakert-an-armenian-odyssey
http://asbarez.com/81783/museum-to-ancient-ruins-of-tigranakert-opens-in-nagorno-karabakh/?__cf_chl_jschl_tk__=0db1d9700d2f95d031e661637b2a6c2cace795ef-1602502707-0-ARbQzhY_WTytCq_AqaoWefJ7q9Dh1OHClfbMvxMpJyDzAdI0-jrg6ovsL7OVcP3iY6J8m531Ikfc2hLhDAvBWqbWqFnOMwHesbIdhg147e7M6wB6Awv688HGu8KccPuqUVInVyGpzUCu4dkFkT10QwD5wuVzt6FpMLE2IamkwLvpyhMeBhDlwU0Lbm1Ie_ZeaLfT1MWMEyw3CrWQmYzKp_UXDjIAiQlLlL_czcEINZM-9dw2feml_oJh-TEkUS2-o677_JWIijtoHoW2ezG8Ne5ns1gKNGcA2OVHuTx29QtNNkFBxVbk-n2sTvp72cVh1d6oXEJzJzr-WMFJ7gfwvQg_z8w1qWGWF_w42-hbkVItmGLz9u-o6BQ4IfPIkS_9TA
https://hyperallergic.com/592287/tigranakert-artsakh-nagorno-karabakh-war/
http://asbarez.com/107365/monument-and-society-tigranakert-of-artsakh/?__cf_chl_jschl_tk__=58570baa7aa31593878af76d5a5828dde0f8e2f1-1602517311-0-AdcnMdZPYj2iCKJtIY9qSlXZPnoUZLdaHnWLhuAFTWAgvSKMRSorgRNZlyfikDpIc8CEoyzgYwy8BvqEFTHtpY5-ZjMZlHONQyREhoyiPoZ1dBToiER44pFEuCSYTgxqwUCrZ4KsgcI1VkXuSrBrO8r2YtRBYm5TX8jjjCR903k94j4-MPRxKNWD9Xg73XzbbHgP6OFlxNfNikKPTKfz04c96aANcTZlvZU5YmNIG6L4Tk73RtnkEas28bxJ0Csv0HkIaEQxxJwTMCP8zpbfXSwT1zwM_NjPKNUSPGIum6b7HUQaJsa35o3G_Sc5IrYDfidqPYq7IFXp414IX2lVzo4
https://books.google.de/books?id=OUlnYdOHJ3wC&lpg=PA53&pg=PA53#v=onepage&q&f=false
https://books.google.de/books?id=OUlnYdOHJ3wC&lpg=PA54&pg=PA54#v=onepage&q&f=false
https://www.eafjd.eu/nkr.html
https://books.google.de/books?id=E_AoDAAAQBAJ&lpg=PA30&pg=PA31#v=onepage&q&f=false
https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/19448953.2011.578865?journalCode=cjsb20
https://books.google.de/books?id=OUlnYdOHJ3wC&lpg=PA55&pg=PA55#v=onepage&q&f=false
https://books.google.de/books?id=P_2NAgAAQBAJ&lpg=PA91&pg=PA91#v=onepage&q&f=false
https://digitalcommons.georgefox.edu/cgi/viewcontent.cgi?referer=&httpsredir=1&article=1721&context=ree
https://books.google.de/books?id=OUlnYdOHJ3wC&lpg=PA57&pg=PA57#v=onepage&q&f=false
https://www.armenianinstitute.org.uk/viewstext/artsakh-part1
https://books.google.de/books?id=E_AoDAAAQBAJ&lpg=PA27&pg=PA27#v=onepage&q&f=false
http://www.cilicia.com/History.htm#_ftn6
https://books.google.de/books?id=Qau6BwAAQBAJ&lpg=PA82&pg=PA82#v=onepage&q&f=false
https://www.politicalholidays.com/post/history-of-nagorno-karabakh
https://books.google.de/books?id=E_AoDAAAQBAJ&lpg=PA32&pg=PA32#v=onepage&q&f=false
http://www.nkrusa.org/country_profile/assets/culture/art_history_of_artsakh.pdf
https://books.google.de/books?id=2o2ADwAAQBAJ&lpg=PT160&pg=PT160#v=onepage&q&f=false
https://www.persee.fr/doc/cmr_0008-0160_1979_num_20_3_1366
https://books.google.de/books?id=GmtPLvnrc38C&lpg=PA5&pg=PA5#v=onepage&q&f=false
http://karabakhfacts.com/wp-content/uploads/2013/09/Brief-History-of-Artsakh-Nagorno-Karabakh-EN.pdf
https://books.google.de/books?id=E_AoDAAAQBAJ&lpg=PA38&pg=PA38#v=onepage&q&f=false
http://www.cilicia.com/History.htm#_ftn6
http://www.mountainous-karabakh.org/book_04.html#.X4RrjJMzb_Q
https://books.google.de/books?id=P_2NAgAAQBAJ&lpg=PA96&pg=PA95#v=onepage&q&f=false
https://books.google.de/books?id=aRJJ9qs6PeQC&lpg=PA21&pg=PA21#v=onepage&q&f=false
https://books.google.de/books?id=AW5eBAAAQBAJ&lpg=PA31&pg=PA31#v=onepage&q&f=false
http://karabakhfacts.com/wp-content/uploads/2013/09/Brief-History-of-Artsakh-Nagorno-Karabakh-EN.pdf
https://books.google.de/books?id=nAkeDAAAQBAJ&lpg=PA15&pg=PA15#v=onepage&q&f=false
https://books.google.de/books?id=OUlnYdOHJ3wC&lpg=PA78&pg=PA78#v=onepage&q&f=false
https://books.google.de/books?id=OUlnYdOHJ3wC&lpg=PA79&pg=PA79#v=onepage&q&f=false
https://digitalcommons.georgefox.edu/cgi/viewcontent.cgi?referer=&httpsredir=1&article=1721&context=ree
https://books.google.de/books?id=OUlnYdOHJ3wC&lpg=PA80&pg=PA80#v=onepage&q&f=false
http://www.mountainous-karabakh.org/book_05.html#.X4R0jZMzb_Q
https://books.google.de/books?id=JL9N4F1SgyYC&lpg=PA1&pg=PA2#v=onepage&q&f=false
https://www.laender-analysen.de/cad/pdf/CaucasusAnalyticalDigest84.pdf
https://meduza.io/en/feature/2020/10/01/why-nagorno-karabakh
https://books.google.de/books?id=k1mYDwAAQBAJ&lpg=PA218&pg=PA218#v=onepage&q&f=false
http://www.mountainous-karabakh.org/book_06.html#.X4SCn5Mzb_Q
http://www.mountainous-karabakh.org/book_07.html#.X4SG05Mzb_Q
https://www.mfa.am/filemanager/Statics/Edward%20Nalbandian's%20article%20in%20the%20Politique%20Internationale%20magazine.pdf
http://karabakhfacts.com/wp-content/uploads/2013/09/Brief-History-of-Artsakh-Nagorno-Karabakh-EN.pdf
https://books.google.de/books?id=UXlfAgAAQBAJ&lpg=PA138&pg=PA138#v=onepage&q&f=false
https://books.google.de/books?id=QwquCgAAQBAJ&lpg=PA1037&pg=PA1037#v=onepage&q&f=false
https://books.google.de/books?id=nAkeDAAAQBAJ&lpg=PA304&pg=PA304#v=onepage&q&f=false
https://books.google.de/books?id=UXlfAgAAQBAJ&lpg=PA139&pg=PA139#v=onepage&q&f=false
https://books.google.de/books?id=WAOxl4-HS1wC&lpg=PA81&pg=PA81#v=onepage&q&f=false
https://rc-services-assets.s3.eu-west-1.amazonaws.com/s3fs-public/Forced%20Displacement%20in%20Nagorny%20Karabakh%20Conflict_201108_ENG.pdf
https://isdp.eu/content/uploads/images/stories/isdp-main-pdf/1997_cornell_undeclared-war.pdf
https://books.google.de/books?id=uykwDwAAQBAJ&lpg=PT148&pg=PT148#v=onepage&q&f=false
https://www.evnreport.com/politics/karabakh-movement-88-a-chronology-of-events-on-the-road-to-independence
https://www.laender-analysen.de/cad/pdf/CaucasusAnalyticalDigest84.pdf
https://www.mfa.am/filemanager/Statics/Edward%20Nalbandian's%20article%20in%20the%20Politique%20Internationale%20magazine.pdf
http://www.mountainous-karabakh.org/chronology_1987-90.html#21
https://books.google.de/books?id=1X_WDwAAQBAJ&lpg=PT221&pg=PT221#v=onepage&q&f=false
http://countrystudies.us/azerbaijan/13.htm
https://www.laender-analysen.de/cad/pdf/CaucasusAnalyticalDigest84.pdf
https://books.google.de/books?id=jycTCgAAQBAJ&lpg=PA33&pg=PA33#v=onepage&q&f=false
https://books.google.de/books?id=QNAiofG_-e0C&lpg=PA297&pg=PA297#v=onepage&q&f=false
https://csis-website-prod.s3.amazonaws.com/s3fs-public/legacy_files/files/media/csis/pubs/ruseur_wp_008.pdf
http://asbarez.com/192078/baku-pogrom-survivor-details-horrors-of-massacres-in-congress/
https://books.google.de/books?id=hASX_gCNND8C&lpg=PA49&pg=PA49#v=onepage&q&f=false
https://www.hrw.org/reports/AZER%20Conflict%20in%20N-K%20Dec94_0.pdf
https://isdp.eu/content/uploads/images/stories/isdp-main-pdf/1997_cornell_undeclared-war.pdf
https://books.google.de/books?id=A8Z2zB-ceSsC&lpg=PA174&pg=PA174#v=onepage&q&f=false
https://books.google.de/books?id=A8Z2zB-ceSsC&lpg=PA175&pg=PA175#v=onepage&q&f=false
https://www.eafjd.eu/nkr.html
https://books.google.de/books?id=GYrP2VGrL74C&lpg=PA26&pg=PA26#v=onepage&q&f=false
https://www.latimes.com/archives/la-xpm-1992-06-12-mn-226-story.html
http://www.mountainous-karabakh.org/book_13.html#.X4S8CpMzb_R
https://books.google.de/books?id=GYrP2VGrL74C&lpg=PA215&pg=PA215#v=onepage&q&f=false
https://twitter.com/presidentaz/status/560718307515318272
https://www.govinfo.gov/content/pkg/CHRG-110hhrg43066/pdf/CHRG-110hhrg43066.pdf
https://www.latimes.com/entertainment-arts/story/2019-11-07/armenian-monuments-azerbaijan
https://www.reuters.com/article/us-armenia-azerbaijan/armenia-azerbaijan-clashes-kill-at-least-16-undermine-regional-stability-idUSKBN26I06E
https://www.aljazeera.com/features/2020/10/11/nagorno-karabakh-conflict-ushering-in-new-age-of-warfare
https://www.aljazeera.com/news/2020/9/27/armenia-and-azerbaijan-a-decades-long-bloody-rivalry
https://www.aljazeera.com/news/2020/10/10/armenia-azerbaijan-agree-ceasefire-from-midnight-lavrov
0 komentar