Sudah sejauh mana kamu tahu tentang kehidupan di Antartika?
antarctica.gov.au
Meskipun merupakan lingkungan terdingin dan paling berbahaya di planet ini, sejumlah besar manusia secara mengejutkan berhasil "hidup" di Antartika. Meningkatnya bahaya perubahan iklim, membuat studi di Antartika semakin penting, sehingga mayoritas penghuni "Antartika" adalah ilmuwan, tapi tidak semuanya, lho. Meskipun Antartika tidak memiliki pemerintahan asli, namun ia memiliki fasilitas lain yang menunjang. Wah, kira-kira apa ya?
1. Puncak populasi di Antartika hanya mencapai 4.000 orang
Pemukiman yang paling padat penduduknya adalah Stasiun McMurdo, dimiliki dan dioperasikan oleh Amerika Serikat. The Independent menggambarkan McMurdo sebagai "kota perbatasan beku," dan memiliki populasi musim panas sekitar 1.200 pekerja. Selain perumahan, ia juga memiliki fasilitas seperti ATM, kapel, rambu lalu lintas, rumah sakit, McMurdo General Store, dan tiga bar, seperti yang dikutip dari laman Wired.
Namun, stasiun McMurdo berjauhan dengan stasiun-stasiun lain di Antartika. Menurut situs informasi Cool Antartica, jika dilihat dari atas, benua dingin itu memiliki puluhan pangkalan yang berpenduduk jarang dan letaknya sangat berjauhan, yang dijalankan oleh negara-negara seperti Finlandia, Chili, Jepang, Pakistan, dan Jerman.
2. Tinggal di Antartika, berarti tinggal dalam cuaca dingin yang ekstrim
Bulan Februari akan menjadi bulan yang sangat dingin dan beku. Pada saat itu, sebagian besar pekerja berlayar ke perairan yang lebih hangat, tetapi beberapa orang lansia memilih untuk tetap tinggal di sana selama musim dingin dan gelap, di mana suhu turun menjadi -100 derajat Fahrenheit, seperti yang dilansir dari The Atlantic. Musim dingin di Antartika bisa dibilang sangat menyiksa karena langit bisa gelap total selama berbulan-bulan.Hidup tanpa sinar matahari selama berbulan-bulan bisa menyebabkan gangguan mood yang serius, sehingga seseorang yang bekerja di Antartika harus menjalani skrining psikologis terlebih dahulu untuk memastikan kalau mereka kuat secara fisik dan mental. Biasanya, untuk meminimalisir gangguan mental mereka, pekerja biasanya mengikuti kelas yoga, belajar bahasa asing, berolahraga di gym, membaca buku di perpustakaan, dan merawat rumah kaca hidroponik.
3. Keluarga yang hidup di Antartika
Di Antartika, terdapat beberapa keluarga yang hidup di beberapa kota kecil seperti Villa Las Estrellas dari Chili, dan pos terdepan Argentina di Esperanza. Dilansir dari New York Times, Villa Las Estrellas sama halnya seperti kota kecil di Chili lainnya, selain suhunya yang di bawah nol derajat. Desa tersebut dibentuk pada tahun 1984, memiliki populasi kurang dari 200 orang. Mereka memiliki fasilitas seperti pemakaman, rumah sakit, bank, kantin, dan pusat kebugaran indoor, di mana bisa bermain sepak bola. Villa Las Estrellas adalah rumah bagi banyak keluarga, ditambah lagi dengan adanya sebuah sekolah yang hanya memiliki dua orang guru yang mengajar sekitar selusin siswa saja.Sementara itu, dari negara Argentina yakni Esperanza, yang berada di ujung utara, memiliki fasilitas yang tak jauh berbeda, seperti kuburan, sekolah, dan pasukan pengintai. Kota kecil ini adalah rumah bagi manusia pertama yang pernah lahir di Antartika, yakni Emilio Marcos Palma yang lahir pada tahun 1978. Menurut Floss Mental, kelahiran Palma terjadi di Antartika karena pemerintah Argentina menerbangkan ibunya, Silvia Morella de Palma ke Antartika untuk menjadi warga negara "Antartika" yang melahirkan anak pertama di Antartika dalam sejarah.
4. Banyak pekerjaan lain di Antartika selain menjadi Ilmuwan
Keri Nelson membahas kehidupan di Antartika dalam sebuah wawancaranya dengan Cosmopolitan. Nelson baru berusia dua puluhan ketika dia pindah ke McMurdo pada 2007. Dia bekerja sebagai petugas kebersihan, lalu bekerja di toko umum.Nelson mengatakan bahwa banyak opsi pekerjaan di Antartika selain menjadi ilmuwan, yakni membersihkan toilet atau mencuci piring. Tapi ada juga pekerjaan lain seperti, tukang pos, dan administrasi keuangan. Sebenernya ada banyak pilihan untuk seseorang yang ingin mencari pengalaman di benua terdingin seperti Antartika ini, akan tetapi perlu diingat, orang itu harus menyiapkan fisik dan mental, karena bekerja di sana tidaklah mudah, jam kerja di sana akan terasa lebih panjang dan sulit.
5. Jodoh di Antartika
Keri Nelson mengatakan kepada Cosmopolitan bahwa ia bertemu dengan suaminya di sana, ketika dia ditempatkan di McMurdo dan suaminya ditempatkan sejauh 3 kilometer di Stasiun Scott Selandia Baru. Menurut Nelson, mereka bertemu ketika mereka keluar dari pangkalan masing-masing di malam hari. Namun mereka tidak menikah di sana, pernikahan mereka diadakan di Michigan.Menurut New York Magazine, seseorang yang tinggal di Antartika biasanya mencari jodoh dengan aplikasi kencan Tinder. Berbeda dengan kisah Nelson dan pasangannya, dua ilmuwan ini menggunakan Tinder karena iseng saja. Mereka sama-sama bekerja di Antartika tapi dengan lokasi yang berjauhan dan berbeda. Namun di tahun 2014, kurang dari satu jam mereka berkenalan di Tinder, kemudian mereka memutuskan untuk bertemu langsung beberapa minggu kemudian di benua yang sama.
6. Hidup bagai suasana kampus, namun banyak yang menjadi pecandu alkohol
Keri Nelson mengatakan kalau hidup di Antartika itu seperti "suasana kampus," karena semua orang tidur di asrama, berbagi tempat tidur, dan makan di kafetaria. Di McMurdo, teman-temannya biasa nongkrong di bar, berkumpul untuk latihan band, atau pergi hiking.Menurut The Atlantic, ada sisi gelap dari musim dingin yang panjang di Antartika. Sebagian orang berjuang untuk mengatasi isolasi, depresi, dan kecanduan alkohol. Sebab mereka menghabiskan sembilan bulan dengan musim dingin di tempat terdingin dan paling gelap di planet ini.
Persediaan alkohol di sana harus bertahan selama sembilan bulan, namun itu tidak selalu berhasil. Di Club 90 South, ada satu tahun persediaan bir dan anggur habis lebih cepat karena terlalu banyak peminum di sana. Beberapa orang menjadi peminum agar hari-harinya berlalu lebih cepat.
7. Ada konser tahunan terbesar di Antartika
Tahukah kamu, setiap pergantian tahun baru, sekelompok orang di Antartika berkumpul untuk mengadakan konser di ruang terbuka. Menurut Wired, setiap Tahun Baru di Antartika akan diadakan IceStock, sebuah konser terbuka selama enam jam yang sudah menjadi pusat kebudayaan tahunan sejak 1990. IceStock menampilkan pertunjukan akustik solo, pemain didgeridoo, dan band rock. Semua band yang tampil adalah pekerja Antartika yang biasa latihan band bersama di waktu luang mereka.IceStock mungkin menjadi acara musik terbesar yang ada di Antartika, tetapi seperti yang dijelaskan oleh Wired, acara itu bukanlah satu-satunya. Di McMurdo Base, ada bar yang sering menampilkan musik live, ada malam akustik setiap dua minggu sekali.
8. Akses internet yang sangat terbatas
Jangan terlalu berharap bisa mengakses streaming YouTube atau film di Antartika, karena bisa buka Facebook tanpa kendala saja itu sudah cukup beruntung. Dalam sebuah wawancara dengan ExtremeTech, teknisi komunikasi Kutub Selatan Marty Keefe mengatakan kalau akses internet di Antartika itu "sangat terbatas." Dia menjelaskan bahwa ini bukanlah masalah konektivitas internet, tapi akses internet hanya dikhususkan untuk dukungan sains, kepentingan ilmiah, dan hal-hal penting lainnya. Bahkan penggunaan Skype di sana juga dibatasi.Dalam wawancara di Cosmopolitan, Keri Nelson menyampaikan poin yang sama, dia kesulitan untuk menggunakan smartphone di sana. Dia harus menjadwalkan waktu internet dengan tepat, sehingga ia bisa menggunakan akses internet untuk keperluan pribadinya, seperti jejaring sosial, memeriksa kotak masuk email, dan sebagainya.
9. Ada kompetisi atletik di Antartika
Di Antartika ada pertandingan rugby tahunan yang disebut Ross Island Cup, seperti yang dikutip dari Discover. Ada juga McMurdo Marathon, sebuah acara tahunan di mana para peserta berlari sejauh 26 mil melintasi pemandangan yang beku, seperti yang diceritakan oleh New York Times. Pelari juga dapat berpartisipasi dalam Race Around the World, menurut Matahari Antartika, di mana para peserta berlari di sekitar geografis Kutub Selatan.Dilansir dari The Atlantic, prestasi olahraga paling ekstrim di Antartika disebut dengan "300 Club." Untuk bergabung dengan kelompok 300 Club, seseorang harus bertahan di suhu -300 derajat (Fahrenheit), dengan bertelanjang dada. Awalnya peserta akan ditempatkan di sauna dengan suhu 200 derajat Fahrenheit dan kemudian berlari ke luar dengan suhu -100 derajat Fahrenheit, yang bertahan dan mampu kembali ke tempat yang telah ditentukan, maka ia pemenangnya. Asal usul tradisi ini berasal dari tahun 1959.
10. Turis yang berkunjung ke Antartika
Pariwisata ke Antartika meningkat pesat selama beberapa dekade terakhir. Menurut USA Today, sejak tahun 1980-an benua itu memiliki 2.000 pengunjung per tahun. Namun, jumlahnya kini meroket ke 46.000 pengunjung per tahun pada tahun 2007-2008, dan menurut CNN, pada tahun 2015-2016 justru menurun menjadi 38.500 wisatawan yang datang.Menurut ilmuwan lingkungan yang diwawancarai oleh CNN, grafik jumlah pengunjung dipengaruhi akibat perubahan iklim, benua Antartika mencair paling cepat di dunia. Banyak orang yang datang ke Antartika sebenarnya ingin mengamati alam yang masih asli di sana, tetapi jejak karbon yang dihasilkan manusia justru bisa berdampak berbahaya bagi ekosistem yang rapuh di sana.
Selain itu, calon pelancong harus menyadari bahwa liburan ke Antartika jauh lebih berbahaya daripada perjalanan wisata yang lain. Seperti yang dijelaskan oleh USA Today, sebuah pesawat di tahun 1979 pernah terbang ke Antartika namun mendadak mati, dan akhirnya menabrak gunung, hingga menewaskan semua penumpang sebanyak 257 orang. Banyak orang yang juga mencoba olahraga ektrem di Antartika seperti terjun payung, namun banyak yang meninggal karena kekurangan oksigen.
Nah, itu dia sepuluh rahasia kehidupan di Antartika yang belum diketahui banyak orang. Apa pendapatmu mengenai benua beku itu?
Sumber:
http://www.independent.co.uk/environment/nature/the-antarctic-has-a-population-of-4000-but-what-does-it-take-to-work-in-a-wilderness-of-70-knot-9963162.html
https://www.scar.org/science/
https://www.jeffreydonenfeld.com/blog/2014/12/mcmurdos-general-store-anything-want-middle-nowhere/
https://www.wired.com/2015/10/scientists-antarctica-drink-lot-maybe-much/
http://www.coolantarctica.com/Community/antarctic_bases.php
https://www.theatlantic.com/health/archive/2015/02/how-to-survive-winter-in-antarctica/385509/
http://www.cosmopolitan.com/lifestyle/news/a46171/keri-nelson-year-on-ice-antarctica-interview/
https://www.nytimes.com/2016/01/07/world/americas/chile-antarctica-villa-las-estrellas.html
https://www.thecut.com/2014/02/tinder-makes-its-first-match-in-antarctica.html?mid=twitter_nymag
https://www.theatlantic.com/international/archive/2013/07/on-getting-drunk-in-antarctica/277793/
https://www.wired.com/2001/02/antarctica-rocks-out-on-ice/
https://www.extremetech.com/extreme/194696-an-antarctic-adventure-the-life-of-a-south-pole-communications-technician/3
http://blogs.discovermagazine.com/discoblog/2010/03/23/how-antarcticas-scientists-chill-out-with-a-rugby-match-on-the-ice/#.Wf9h-Sz7ZPZ
http://www.nytimes.com/2011/01/30/sports/30antarctica.html?_r=0
https://antarcticsun.usap.gov/features/contenthandler.cfm?id=2330
https://www.theatlantic.com/international/archive/2014/01/on-getting-naked-in-antarctica/282883/
https://www.usatoday.com/story/travel/destinations/2013/03/16/antarctica-tourism-rise/1993181/
http://www.cnn.com/travel/article/antarctica-responsible-tourism/index.html
0 komentar