Sayang, perjuangan dan jasa mereka terlupakan sejarah
wellcomecollection.org
Ada yang bilang bahwa sejarah diwarnai oleh para pejuang. Jika kita menyelusuri sejarah di masa lalu melalui internet, pasti yang muncul pertama kali adalah kaum laki-laki, mereka selalu mendominasi. Sebut saja Julius Caesar dan Napoleon, hingga Albert Einstein dan Jackson Pollock, mereka selalu diingat oleh sejarah. Sementara beberapa wanita seperti Marie Curie mungkin masih asing di telinga kita.
Dari zaman kuno ke abad 20, ternyata banyak lho wanita yang mampu mengubah dunia karena kecerdasan mereka. Banyak juga dari mereka yang mungkin dilupakan atau diabaikan. Mari kita ingat kembali perjuangan mereka, yuk!
1. Alice Guy-Blaché, wanita yang membuat film naratif pertama
Menurut Artnet, Alice Guy-Blach adalah wanita pertama yang menjadi sutradara. Film pendek La Fée aux Choux (The Cabbage Fairy) tahun 1896-nya merupakan film naratif pertama dalam sejarah. Guy-Blaché juga pembuat film pertama yang menggunakan bidikan close-up, untuk memanfaatkan warna, dan untuk bereksperimen dengan menghasilkan suara yang sinkron. Meskipun teknik ini dipopulerkan oleh DW. Griffith di tahun 1915, tapi Guy-Blaché sudah melakukannya hampir dua dekade sebelumnya, lho.
Di antara prestasi Guy-Blache adalah membuat film pertama menggunakan pemain Afrika-Amerika, dan menjadi pelopor akting naturalistik. Namun semua kontribusinya pada sejarah film diabaikan atau dikreditkan kepada asisten prianya. Hmm.. Sayang sekali, ya.
2. Septima Clark, memperjuangkan hak-hak sipil jauh sebelum Rosa Parks
Saat ditanya siapa perintis perempuan dalam gerakan hak-hak sipil, nama pertama yang muncul pasti Rosa Parks. Rosa Parks bisa dikenal hari ini berkat aktivis yang sudah dilupakan di masa lalu, yaitu Septima Clark. Septima Clark disebut "nenek" dari gerakan hak-hak sipil. Seorang guru dari Carolina Selatan, Clark awalnya bekerja dengan NAACP pada awal 1919. Pada tahun 1945, ia memenangkan kasus-kasus terkait hak-hak sipil di pengadilan. Di tahun 1950-an, dia mengadakan lokakarya yang secara langsung menginspirasi peserta seperti Rosa Parks.Biography mengatakan bahwa kemenangan terbesar pertamanya adalah ketika dia membawa negara ke pengadilan karena menggaji guru kulit hitam dibawah upah guru kulit putih. Didukung oleh NAACP dan Thurgood Marshall, ia berhasil memenangkan kasus ini, dan mengubah nasib ratusan orang. Tapi karyanya yang paling terkenal itu datang pada tahun 1950-an. Saat itu, banyak negara bagian yang melarang orang buta huruf untuk memberikan hak suaranya - cara licik untuk mencabut hak dari puluhan ribu orang Afrika-Amerika yang miskin. Daripada melawan ketidakadilan itu di pengadilan, Clark justru membuka sekolah demi mengajarkan keterampilan literasi orang kulit hitam yang kurang beruntung. Program itu membuka lebih dari 800 sekolah.
3. Fatima al-Fihri mendirikan Universitas tertua
Universitas al-Qarawiyyin di Fez, Maroko, didirikan pada 859 Masehi, universitas ini diakui oleh UNESCO dan Guinness World Records sebagai institusi tertua yang ada, seperti yang diungkapkan Atlas Obscura. Dan itu didirikan oleh Fatima al-Fihri, seorang wanita yang mengubah persepsi masyarakat, pada saat sebagian besar dunia memandang "perempuan" dengan sebelah mata.Seperti yang dijelaskan oleh Manchester University Press, sangat sedikit yang kita ketahui tentang kehidupan Fatima. Dia berasal dari Tunisia, dan memiliki seorang ayah yang kaya, yang mewarisi Fatima banyak harta ketika dia meninggal. Fatima menggunakan kekayaannya itu untuk menggabungan masjid dan pusat pendidikan. Meskipun Fatimah telah lulus pada saat itu, ia adalah mahasiswa dari universitasnya yang memiliki penghormatan dengan membawa angka Arab ke Eropa.
4. Anni Albers menciptakan kesenian baru
Anni Albers (née Fleischmann) bersekolah di Bauhaus, Jerman. Kepala sekolahnya pada waktu itu adalah Walter Gropius, ia tidak mengizinkan murid perempuannya berkecimpung dalam seni logam, arsitektur, dan melukis. Namun, mengalihkannya untuk mengambil kelas menenun. Tapi Albers tidak membiarkan seksisme institusional ini menghentikannya untuk menekuni apa yang dia suka. Ia mengambil kesempatan di bengkel tenun Bauhaus untuk menciptakan seluruh konsep seni tekstil, seperti yang dilansir dari Art Newspaper.Albers merintis karyanya di bidang tekstil. Pada tahun 1931, ia menjadi penanggung jawab di departemen pertenunan Bauhaus. Di bawah kendalinya, ia mengubah pertenunan menjadi tempat kelahiran gerakan seni. Ditahun 1949, Albers sangat populer sehingga Museum Seni Modern New York membuat pameran tunggal karyanya. Dari pameran inilah istilah "seniman tekstil" berasal.
5. Delia Derbyshire mentransformasi musik elektronik
Pertama kali Doctor Who ditayangkan pada tahun 1963, film itu menjadi terkenal karena nada temanya yang menakutkan. Dibuat oleh Ron Grainer, temanya mengarah pada masterclass dalam musik elektronik, menggunakan suara aneh dan gema seram. Tetapi bukan Grainer yang bertanggung jawab atas karya musik ini, melainkan wanita bernama Delia Derbyshire. Ia mengubah musik Grainer melalui suara elektronik, menciptakan salah satu lagu tema paling ikonik dalam sejarah.Menurut NPR, setelah lulus dari universitas pada akhir 1950-an, Derbyshire melamar pekerjaan di Decca Records, namun lamarannya ditolak. Berkat tekad bulatnya, akhirnya ia mendapatkan tempat di BBC Radiophonic Workshop, tempat yang didedikasikan untuk eksperimen elektronik.
Dengan potongan-potongan kaset yang disatukan, Derbyshire menghabiskan satu dekade untuk menciptakan scream elektronik yang menakutkan dan soundtrack untuk film sci-fi. Dia memecahkan skor untuk peragaan busana pertama yang menampilkan musik elektronik, dan berhasil mengisi musik dalam program TV seperti Miami Vice.
6. Mary Wortley Montagu menciptakan vaksinasi
Cacar pernah menewaskan sekitar 30 persen dari korbannya, cacar menyerang selama ribuan tahun dan menjadi momok terbesar bagi umat manusia. Namun cacar bisa diberantas berkat Edward Jenner di tahun 1796, ia mengembangkan inokulasi pertama yang efektif di Eropa untuk melawan cacar. Namun nama Mary Wortley Montagu tak bisa dilupakan begitu saja.Menurut Wellcome Library, perempuan kelahiran tahun 1689 ini sangat sedih ketika saudara laki-lakinya meninggal akibat penyakit ini. Ketika berada di Konstantinopel (sekarang Istanbul), ia mengamati wabah cacar yang menyerang penduduk setempat. Setelah Montagu meninggalkan Konstantinopel, dia bertekad untuk membantu para korban.
Seperti yang dijelaskan Time, para dokter di Inggris tidak mempercayai perawatan baru, terutama yang diajukan oleh seorang wanita. Namun, Montagu berhasil menunjukkan efektivitas metode ini dengan menyuruh anak-anaknya sendiri diinokulasi selama wabah. Namun praktik ini baru mendunia ketika Edward Jenner memperkenalkan versinya beberapa dekade kemudian.
7. Zaida Ben-Yúsuf, fotografer yang terlupakan
Bagi kaum wanita, menembus industri apa pun di akhir abad ke-19 itu sangat sulit. Dahulu, industri ini didominasi oleh kelompok pria. Tapi, kemudian Zaida Ben-Yúsuf hadir. Perempuan kelahiran setengah Aljazair yang bekerja di Amerika ini, mencoba masuk ke dunia fotografi dengan kemampuan yang pas-pasan, meskipun begitu, ia memiliki bakat alami yang sangat fenomenal.Library of Congress mengungkapkan bahwa Ben-Yúsuf adalah anggota kelompok Linked Ring yang diundang, dan karyanya dipamerkan di New York oleh Camera Club yang didominasi kaum pria. Meskipun terkenal dengan potret bohemiannya, Ben-Yúsuf juga mendalami fotografi mode, dan menghasilkan foto-foto dokumenter tentang perjalanannya sendiri yang bepergian ke Jepang dan wilayah Timur.
Sayangnya, Camera Club pria yang terlibat dengannya berhenti memamerkan karyanya. Tapi itu tidak membuatnya berhenti sampai disitu. Setelah beberapa waktu menjadi penulis majalah dan perjalanan, ia mengubah karier fotografinya sebagai sutradara mode yang sangat terkenal.
8. Alexandra David-Néel, petualang terhebat
Alexandra David-Néel terlahir di Prancis pada tahun 1869, David-Néel menolak stereotip di masyarakat tentang perempuan, yang menyatakan kalau perempuan tidak bisa berpetualang. Diusia 16 tahun, dia pergi dari rumah untuk melakukan perjalanan ke benua Eropa. Pada 21 tahun, dia pergi seorang diri ke India. Tapi petualangan terbesarnya terjadi di usia paruh baya. Pada tahun 1910, David-Nel melakukan perjalanan ke Timur selama 12 bulan. Namun, justru dia menghabiskan waktu hingga 14 tahun lamanya. Dia pernah menghabiskan waktu di Nepal. Di kerajaan gunung Bhutan. Di Jepang. Di China.Petualangannya yang paling mengesankan ada di Tibet. Pada saat itu, Tibet adalah kerajaan tertutup, belum dianeksasi oleh Tiongkok. David-Néel menyelinap melintasi perbatasan beberapa kali, yang akhirnya menjadikan dia wanita Barat pertama yang mengunjungi Lhasa, seperti yang dijelaskan Tricycle Magazine. Ketika dia kembali ke Eropa, David-Néel menjadi penulis terkenal selama 45 tahun. Dia meninggal pada usia 100 tahun.
9. Fanny Eaton mengubah standar kecantikan
Dari semua wanita dalam artikel ini, Fanny Eaton memiliki pekerjaan "wanita" yang paling stereotip. Dia adalah seorang model, khususnya dia bekerja sebagai seniman di London pada abad ke-19. Terlahir dari seorang ibu Jamaika dan seorang ayah kulit putih, ia dengan bangga memiliki kulit hitam, dimana pada saat itu, standar kecantikan di Inggris dilihat dengan kulit putihnya. Eaton tidak hanya menantang asumsi-asumsi ini dengan karyanya, dia juga mendefinisikan standar baru untuk kecantikan.Seperti yang didokumentasikan Another Mag, Eaton menjadi inspirasi bagi kelompok lukisan Inggris yang dikenal sebagai Pra-Raphael. Pra-Raphael memiliki pengaruh yang cukup besar, Galeri Tate menyebut bahwa mereka seniman modern pertama Britania. Karena Eaton menjadi model utamanya, jutaan orang Inggris membuka pandangan mereka tentang seorang wanita kulit hitam sebagai sosok yang eksotis, dan juga memiliki aura yang terpancar dalam dirinya sendiri.
10. Mary, orang pertama yang menciptakan Alkimia
Dilansir dari ThoughtCo, Mary dilahirkan pada rentang 0-200 Common Era (Era Umum). Jadi, kontribusinya bisa dibilang sudah sangat terlupakan. Mary adalah wanita pertama yang menciptakan alkimia. Alkimia yang ditemukan Mary dipelajari oleh beberapa orang yang sangat pintar, yang akhirnya mengubah dunia dengan cara yang serius.Salah satu dari orang-orang itu adalah Isaac Newton. Newton terobsesi dengan "ilmu" yang Mary ciptakan. Ketika sedang mengerjakan proyek-proyek yang berhubungan dengan alkimia, Newton membuat terobosannya bahwa cahaya putih terdiri dari banyak warna berbeda. Itu adalah penciptaan pseudosain Mary yang akhirnya mengarah pada ilmiah yang nyata.
11. Elizabeth Petrovna mengubah sejarah Eropa
Elizabeth Petrovna memang terlupakan dalam sejarah Eropa. Elizabeth mengawasi tanggapan Rusia terhadap Perang Suksesi Austria dan Perang Tujuh Tahun. Tindakannya di masa damai itu mempengaruhi dunia. Elizabeth membawa seorang gadis muda bernama Sophia dan mengubahnya menjadi pahlawan masa depan. Saat itu Elizabeth meminta Sophia untuk datang ke Moskow dan menikahi putranya. Dan disitulah Sophia dikenal sebagai wanita dengan julukan Catherine the Great (Catherine yang Agung).Podcast History Chicks menjabarkan mengapa Catherine dianggap begitu hebat. Setelah Elizabeth meninggal, Catherine naik takhta (melalui kudeta terhadap suaminya), Rusia pun berubah. Negara pun membentuk aturan hukum yang ketat, inokulasi cacar, dan pendidikan yang wajib. Catherine yang membangun Odessa, membuat Rusia dipetakan sepunuhnya untuk pertama kali, dan mengubah negara itu menjadi kekuatan regional.
Tentunya, 11 wanita di atas sangat menginspirasi, ya. Mereka mampu mengubah stereotip dan standar masyarakat dengan dedikasi dan kerja kerasnya. Bagaimana, cukup menginspirasimu?
0 komentar