Otak menjadi subjek spekulasi dan motivasi bagi manusia sejak otak mulai berfungsi. Namun, seiring berjalannya waktu, dan kemajuan medis serta penemuan-penemuan lainnya, umat manusia menyadari bahwa kita berhasil menemukan potensi otak. Dan seiring kemajuan teknologi, otak akan bekerja dan berfungsi semakin unik. Apa saja dan bagaimana cara otak bekerja ya sesuai zamannya?
1. Internet mengurangi ingatan kita
Karena meningkatnya ketergantungan kita pada Internet, khususnya situs-situs dengan informasi yang mudah diakses seperti Google, fungsi pemecahan masalah dan memori alami otak kita akhirnya terhambat. Berbeda ketika internet belum ada, kita sepenuhnya mengandalkan otak dan fisik kita untuk mencari buku ke perpustakaan, misalnya.
Otak kita menyimpan informasi untuk jangka waktu yang lama. Setelah periode tertentu, otak melakukan defragmentasi dan menimbun memori, kepala sains di Universitas Oxford menyebutnya "pembongkaran kognitif". Sebelum meningkatnya ketergantungan pada Internet, periode antara memori ini cukup luas, sehingga informasi bisa kita simpan lebih lama.
Namun, karena Internet memiliki semua yang ingin kita ketahui hanya dengan jari kita saja, kita lebih mudah mendapatkan informasi lalu membuangnya begitu saja. Kesenjangan ini membuat memori otak kita menyusut, dan otak kita semakin defragging. Apa yang dilakukan otak kita itu setara dengan menggunakan hard drive eksternal untuk menyimpan semua informasi, eksternal ini sama halnya dengan Internet.
2. VR dapat membuat seseorang depresi, cemas, dan kurang empati
Setelah bertahun-tahun berspekulasi, para ilmuwan akhirnya merilis sistem VR pertama yang dapat digunakan, seperti Oculus Rift. Teknologi canggih virtual ini memberikan hiburan bagi seseorang, namun bukan tanpa kekurangannya. Singkatnya, banyak orang yang menghabiskan waktunya di dunia VR, yang akhirnya membuat orang itu tidak sadar secara fisik, lebih lambat untuk bereaksi terhadap lingkungan yang sebenarnya, dan cenderung menyebabkan kecemasan sosial yang parah dari waktu ke waktu.
Instruksi VR memperingatkan pengguna untuk istirahat teratur, itu menunjukkan bahwa VR menyita banyak waktu istirahat daripada hiburan lainnya seperti TV dan film. Menyebabkan "sindrom layar elektronik," yang merupakan kerusakan pada empati otak dan pusat kontrol impuls karena memisahkan diri dari dunia nyata ke perangkat tersebut.
Para psikolog memperingatkan bahwa "kecanduan internet" menciptakan generasi yang menghabiskan lebih banyak waktu di Internet, seperti menyembuhkan mabuk dengan mengonsumsi lebih banyak alkohol, bersenang-senang, tetapi belum tentu efektif.
3. Otak kita mengalami penyusutan
Otak kita menyusut. Rupanya, ini dianggap sebagai pengaruh evolusi. Tapi ada fakta sains lama yang menyebutkan bahwa otak yang lebih besar membuat organisme itu jauh lebih pintar? Nah, jika itu benar maka manusia berada dalam kondisi yang buruk.
Ketika tubuh kita menyusut sesuai dengan dunia di sekitar kita, otak kita juga mengalami hal yang sama, karena otak mengendalikan sistem saraf dan karenanya menyesuaikan sesuai dengan ukuran dan tuntutan sistem saraf. Kembali ketika umat manusia bertahan hidup di dunia tanpa internet dan teknologi, hidup dengan tantangan, manusia itu pasti terlihat lebih besar, lebih kuat, lebih cepat. Oleh karena itu, manusia membutuhkan sistem saraf yang lebih besar.
Saat manusia menjadi terdomestikasi dan kurang bergantung pada alam (dan secara harfiah hanya saling bertahan satu sama lain), kemampuan otak kita berevolusi untuk menghindari predator, berburu dan mengumpulkan, serta pemecahan masalah di tempat-tempat liar menjadi semakin sulit.
4. Implan Neural, antara manusia dan internet
CEO SpaceX Elon Musk ingin berinovasi dengan teknologi yang akan memfasilitasi interfacing otak-ke-komputer secara langsung. Informasi mengenai rencananya ini dikenal sebagai Neurolink, tetapi gagasan ini sudah terdapat hak paten dan merek dagangnya. Perangkat ini masih dalam tahap konsepsi, dan akan ditanamkan melalui prosedur invasif, apalagi Musk sering menyinggung "renda saraf," perangkat fiksi yang pertama kali disebutkan oleh penulis Banks yang terjalin di seluruh otak.
5. Kita akan menggunakan telepati
Menurut His Majesty of the Book of Face, Mark Zuckerberg, masa depan komunikasi bukan terletak pada microchip dan otak cyber tetapi pada telepati. Untuk memahami bagaimana telepati bekerja, kita harus memahami bagaimana otak berkomunikasi dengan seluruh tubuh. Seluruh sistem saraf terbuat dari sel-sel kecil yang disebut neuron, yang berkomunikasi menggunakan sengatan kecil listrik. Segala sesuatu mulai dari fungsi motorik hingga pernapasan dikendalikan oleh jaringan yang rumit ini, itulah sebabnya cedera tulang belakang dan tengkorak merupakan cedera yang berbahaya. Komunikasi ini konstan, sehingga tubuh manusia menghasilkan listrik pada tingkat mikroskopis 24 jam sehari untuk melakukan semua fungsinya.
Para ilmuwan telah mengembangkan cara untuk memetakan proses ini menggunakan mesin fMRI dan EEG, tetapi karena kerumitan dari otak itu sendiri dan sistem saraf, representasinya saat ini masih belum lengkap. Jadi, ilmuwan belum dapat membaca dan memahami bagaimana sistem otak benar-benar bekerja pada tingkat yang lebih tinggi dan mungkin menduplikatnya.
Sekarang bagaimana kita mulai mengirim status Facebook kita melalui telepati? Menurut penguasa ilmu saraf di Berkley, ada prosedur invasif dan non-invasif yang masih dalam proses pengembangan. Prosedur invasif ini dilakukan dengan cara membedah tengkorak dan otak manusia dan menanamkan alat sebagai pemancar dan penerima pesan.
Sedangkan metode non-invasif memiliki prosedur yang disebut "transcranial magnetic stimulation," atau TMS. Beberapa waktu lalu, para ilmuwan di India dapat menggunakan metode ini pada tikus lab, membuat mereka bisa berpikir singkat seperti "halo" dan "selamat tinggal" dan mengirimkannya ke ilmuwan di Prancis. Tentu saja, karena belum mendekati sempurna, prosesnya akan sangat lambat, dan kata-kata harus dikodekan dalam pesan biner dan kemudian diterjemahkan dalam bentuk potongan.
6. Otak yang ditumbuhkan dilaboratorium
Di laboratorium biologi molekuler MRC Cambridge, sejumlah otak manusia ditumbuhkan. Mungkin kedengarannya aneh, ya. Dalam hal ini, otak ditumbuhkan menggunakan proses tentatif, dan tujuannya adalah mengubah kulit manusia menjadi sel-sel otak yang dapat berfungsi. Namun otak tidak tumbuh di dalam tengkorak, meskipun otak ini mengikuti proses perkembangan yang sama seolah-olah mereka tumbuh dalam diri seseorang. Sejumlah otak ini diberi cairan kaya nutrisi setiap beberapa hari, dan karena otak bayi ini sebenarnya tidak memiliki sistem kekebalan tubuh, apapun yang bersentuhan dengan mereka harus disterilkan secara menyeluruh.
Prosedur ini berjalan cukup sukses, dengan neuron menembaki semua sinapsis dengan cara yang sama seperti otak manusia biasa yang tumbuh di tengkorak manusia. Organoid otak, terbuat dari materi putih dan abu-abu yang sama dengan otak biasa. Bagi kita yang mengetahui istilah neuroscience: materi abu-abu seluruhnya terbuat dari neuron otak, dan materi putih adalah jaringan lemak dari ekor neuron.
Teknologi dan kecanggihan masa depan memang sangat mempengaruhi banyak hal ya, termasuk otak manusia. Bagaimana nih pendapatmu tentang hal ini?
http://www.leflein.com/poll-shows-18-34-year-olds-are-more-forgetful-than-seniors/
http://newsroom.taylorandfrancisgroup.com/S=cab1064056a90282853372f7a8f295c7173ed04f/news/press-release/cognitive-offloading-how-the-internet-is-increasingly-taking-over-human-mem#.V9nGKk0rKCj
https://www.dailydot.com/via/your-brain-isnt-ready-for-virtual-reality/
https://neuroscience.stanford.edu/news/ask-neuroscientist-does-bigger-brain-make-you-smarter
https://www.scientificamerican.com/article/why-have-our-brains-started-to-shrink/
https://www.technologyreview.com/s/603602/this-technology-could-finally-make-brain-implants-practical/
https://www.washingtonpost.com/news/the-intersect/wp/2015/07/01/mark-zuckerberg-says-the-future-of-communication-is-telepathy-heres-how-that-would-actually-work/?utm_term=.9a36b6ed3fdf
http://www.smithsonianmag.com/innovation/scientists-prove-that-telepathic-communication-is-within-reach-180952868/?no-ist
http://www.bbc.com/future/story/20161004-were-developing-brains-outside-of-the-body
0 komentar